BEKASI, KOMPAS.com - Pihak Rumah Sakit Bantar Gebang mengungkapkan kondisi seorang anak yang menjadi korban dugaan kasus keracunan di Ciketing Udik, Bantar Gebang, Kota Bekasi.
Humas RS Bantar Gebang Sandy Romadoni Jaya menyebutkan, bocah tersebut terlihat dalam kondisi baik dan sudah bisa bermain ponsel.
"Masih di ruang inap, sudah membaik, sudah duduk main handphone," sebut Sandy saat dihubungi awak media, Jumat (13/1/2023).
Baca juga: Menyibak Teka-teki Satu Keluarga Keracunan di Bantar Gebang, Dua di Antaranya Tewas
Meski begitu, bocah tersebut belum dapat diajak berbicara oleh petugas rumah sakit. Sebab, korban masih syok.
"Belum bisa diajak bicara, karena mungkin kondisi psikologisnya masih syok, jadi terus perlu perawatan intensif," jelas Sandy.
Sementara itu, satu korban lain yang merupakan pria dewasa, hingga kini masih berada di ruang intensive care unit (ICU).
Meski belum bisa diajak bicara, kondisi pria tersebut juga sudah menunjukkan perkembangan yang baik. Hal ini terlihat dari korban yang sudah mampu membuka matanya.
"Sudah agak membaik sejak kemarin. Sudah mulai sadar, sudah bisa terbuka matanya dan kalau diajak bicara sama dokter, sudah merespons. Namun, belum sepenuhnya sadar," ujar Sandy.
Baca juga: Kondisi Terkini 2 Korban Diduga Keracunan di Bekasi: Pasien Anak Membaik, Pria Dewasa di ICU
Sementara itu, dihubungi secara terpisah, Kepala Seksi Humas Polres Metro Bekasi Kota Kompol Erna Ruswing Andari mengonfirmasi, ada satu orang lagi yang meninggal dunia.
Dengan demikian, total korban yang meninggal dunia dari peristiwa tersebut menjadi tiga orang.
"Iya (bertambah satu). Yang ibunya meninggal dunia," ujar Erna saat dihubungi Kompas.com, Jumat.
Korban meninggal dunia pada Kamis (12/1/2023), tidak lama setelah dirawat secara intensif.
Adapun peristiwa dugaan keracunan itu terjadi pada Kamis pagi.
Baca juga: Bertambah Satu, Korban Meninggal akibat Keracunan di Bekasi Jadi 3 Orang
Sebanyak lima orang ditemukan tergeletak lemas di dalam sebuah rumah kontrakan oleh warga yang curiga dengan aktivitas tak wajar.
Sebab, para penghuni yang baru menempati kontrakan selama dua minggu tidak keluar ketika dipanggil oleh tetangga.
Ketika menghampiri rumah kontrakan tersebut, warga justru menemukan ada lima orang yang tergeletak.
Empat di antaranya ditemukan dalam kondisi mulut berbusa, sedangkan satu orang yang masih bocah ditemukan tergeletak lemas.
"Awalnya dipanggil, enggak keluar. Pas ditemuin, itu pintu sudah terbuka, ternyata sudah enggak sadarkan diri," ujar pemilik kontrakan, Erti (60).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.