Sepekan setelah Akseyna ditemukan di Danau Kenanga UI pada 26 Maret 2015, barulah muncul kemungkinan Akseyna dibunuh.
"Dugaan bunuh diri kan dari surat wasiat yang beredar di medsos," kata Teguh.
Belakangan setelah visum et repertum dan otopsi mendalam, terbukti ada tanda penganiayaan di tubuh Aksyena. Lebam di kepala, bibir, dan telinga Akseyna dicurigai sebagai indikasi bahwa ia sempat dianiaya
Kejanggalan lain ada di surat wasiat yang menurut pakar tulisan menunjukkan perbedaan dengan milik korban.
Polisi kemudian mengarahkan penyelidikan untuk mencari tersangka. "Suasana kebatinan para penyidik waktu menemukan mayat itu berbeda, baru penyelidikan pembunuhan kan belakangan," dalih Teguh.
Baca juga: Perjuangan Keluarga Cari Keadilan untuk Akseyna, Surati Kompolnas tapi Lagi-lagi Kecewa
Kriminolog Universitas Indonesia, Adrianus Meliala, menganggap penyelesaian kasus Akseyna tidak gampang.
"Ini memang penyakit di kepolisian, menghadapi kasus-kasus mangkrak, namun dengan gaya biasa," kata Adrianus kepada Kompas.com.
Adrianus membandingkan dengan kondisi di luar negeri utamanya negara-negara Eropa, kasus-kasus yang tidak bisa terungkap akan dimasukkan ke dalam kategori cold cases.
Penanganan kasus-kasus berkategori cold cases, lanjutnya, akan berbeda dengan kasus-kasus baru yang asumsinya dapat dipecahkan dengan mudah.
Adrianus beranggapan, struktur kinerja Polri tidak memungkinkan untuk mengusut kasus-kasus mangkrak semacam ini.
"Kenyataannya polisi Indonesia cenderung akan mengutamakan kasus-kasus hangat yang lebih terjamin pengungkapannya," ujar Adrianus.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.