Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral Pria di Jakarta Timur Tewas Akibat Tersetrum saat "Charging" Handphone, Polisi Ungkap Fakta Berbeda

Kompas.com - 15/01/2023, 06:50 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah video evakuasi jenazah pria berinisial AW (26), warga Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, vira di media sosial.

Dalam narasi video itu, korban diduga meninggal akibat tersetrum lantaran ditemukan dalam posisi menggunakan headset dan handphone dicas.

Jenazah korban ditemukan dalam keadaan gosong dan membengkak pada Kamis (12/1/2023). Korban pun dievakuasi petugas gabungan dan tokoh masyarakat setempat.

"Warga ditemukan meninggal dunia diduga kesetrum pada saat bermain hp (handphone) sambil di-charger," tulis narasi video proses evakuasi jenazah AW yang beredar di media sosial.

Baca juga: Kronologi Wanita di Bintaro Tewas Tersetrum, Berawal dari Cabut Colokan Kulkas

Kendati demikian, jajaran Kepolisian Sektor Makasar, Jakarta Timur, memastikan bahwa AW tidak meninggal akibat tersetrum ketika menggunakan headset sebagaimana dikabarkan.

Kanit Reskrim Polsek Makasar Iptu Mochamad Zen mengatakan dari hasil pemeriksaan jajarannya ketika jenazah korban ditemukan, AW meninggal akibat penyakit lever yang ia derita.

"Memang ditemukan dalam keadaan sedang menggunakan headset, tapi bukan meninggal akibat kesetrum. Korban meninggal karena sakit lever," kata Zen saat dikonfirmasi, dilansir dari TribunJakarta.com, Sabtu (14/1/2023).

Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) dan identifikasi jajaran Unit Reskrim terhadap jasad AW, tidak terdapat tanda tersengat arus listrik. Hal tersebut diperkuat dengan pemeriksaan tim medis Puskesmas dan keterangan saksi.

Adapun perubahan warna kulit yang tampak hitam dan pembengkakan jasad bukan akibat tersetrum, melainkan pecahnya pembuluh darah dan karena proses biologis pembusukan jasad.

Baca juga: Pria yang Tewas Tersetrum di Kotak Gardu Listrik di Kebon Jeruk Disebut Punya Gangguan Jiwa

"Jadi, bukan tersetrum. Keterangan saksi itu korban terakhir terlihat pada Selasa (10/1/2023) sekira pukul 20.30 WIB ketika. Korban ditemukan pada Kamis (12/1) sekira pukul 07.30 WIB," ujarnya.

Zen menuturkan diduga korban meninggal lebih dari enam jam sebelum jasadnya ditemukan karena terdapat rentang waktu sejak terakhir terlihat, pada rentang ini terjadi proses pembusukan.

Jajaran Unit Reskrim Polsek Makasar pun sudah menawarkan pihak keluarga agar jenazah diautopsi untuk memastikan penyebab kematian AW. Namun, keluarga menolak.

"Pihak keluarga juga bilang bahwa korban memiliki riwayat penyakit lever. Keluarga korban membuat surat pernyataan tidak dilakukan visum dan menerima kejadian sebagai musibah," tuturnya.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Viral Pemuda di Makasar Meninggal Tersetrum saat Charging Hp, Polisi Ungkap Fakta Berbeda. (Penulis: Bima Putra | Editor: Acos aka Abdul Qodir)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan 'Open BO' di Pulau Pari

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan "Open BO" di Pulau Pari

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

Megapolitan
Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Megapolitan
Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Megapolitan
Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik 'Saudara Frame' Tinggal di Lantai Tiga Toko

Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik "Saudara Frame" Tinggal di Lantai Tiga Toko

Megapolitan
Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Sayur-mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya hingga Sarjana

Sayur-mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya hingga Sarjana

Megapolitan
Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Warga DKI yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com