DEPOK, KOMPAS.com - Ayah Akseyna Ahad Dory, Marsekal Pertama TNI (Purnawirawan) Mardoto berharap Kapolres Metro Depok, Kombes Ahmad Fuady dapat mengusut tuntas misteri kasus kematian anaknya.
Pernyataan itu disampaikan Mardoto untuk menanggapi janji Ahmad Fuady usai pelantikannya sebagai Kapolres Metro Depok yang baru.
"Saya berharap Kapolres Depok yang baru benar-benar membuka dan mampu membongkar kasus pembunuhan ini," kata Mardoto saat dihubungi Kompas.com, Senin (16/1/2023).
Baca juga: Meratapi Janji Kapolres Depok Tuntaskan Kasus Akseyna yang Tak Pernah Terwujud
Dalam mengungkapkan kasus kematian anaknya, Mardoto berharap polisi melakukan pendekatan scientific untuk menginvestigasi kasus kriminal yang sudah lama.
Terlebih, bukti-bukti permulaan atas kematian Akseyna bisa menjadi rujukan untuk mendapatkan bukti terbaru.
"Masalahnya mau apa enggak? Tentu bersama atau kerjasama dengan tim khusus yang kabarnya sudah terbentuk," kata Mardoto.
"Kita lihat dan tunggu saja. Berilah kesempatan dia (Ahmad Fuady) untuk menunaikan tugasnya," sambung dia.
Sebelumnya Ahmad Fuady berjanji akan mengusut tuntas misteri kematian Akseyna yang bertahun-tahun belum terkuak.
Baca juga: Kapolres Baru Depok Janji Tuntaskan Misteri Kematian Akseyna di Danau UI
"Iya baik, nanti akan saya pelajari ya dengan seluruh pejabat utama, khususnya Kasat Reskrim. Insya Allah akan kami tuntaskan," kata Ahmad Fuady kepada wartawan, Jumat (13/1/2023).
Selain kasus Akseyna, Ahmad Fuady berjanji akan menuntaskan kasus lainnya yang belum dipecahkan oleh pejabat sebelumnya.
Dia akan mempelajari kasus-kasus yang belum tuntas bersama Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Depok AKBP Yogen Heroes Baruno.
Saat ditanya soal target penyelesaian kasus, Ahmad Fuady mengatakan akan meneruskan kebijakan kapolres sebelumnya dan melaksanakan perintah Kapolda Metro Jaya dalam menyelesaikan kasus yang belum terungkap.
Baca juga: Sang Ayah Kecewa, Kasus Kematian Akseyna Tak Ada Perkembangan Signifikan
"Tentunya target akan ada, nanti akan saya sampaikan, tentunya kami akan konsolidasi untuk menuntaskan kasus-kasus tersebut," ujar Ahmad Fuady.
Akseyna ditemukan meninggal di Danau Kenanga, Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat, 26 Maret 2015, atau hampir delapan tahun lalu.
Namun, kasus kematian mahasiswa UI itu belum juga terungkap hingga saat ini.
Saat pertama kali ditemukan, pemuda yang saat itu menempuh pendidikan di jurusan Biologi Fakultas Matematika dan IPA UI mulanya diduga bunuh diri.
Baca juga: Ayah Akseyna Datangi Kompolnas, Sampaikan Petisi yang Didukung 125.000 Warganet
Namun, seiring dengan berjalannya penyelidikan, polisi menyebutkan bahwa Akseyna merupakan korban pembunuhan.
Bertahun-tahun berlalu, polisi belum juga menemukan jawaban atas tewasnya Akseyna.
Meski demikian, pihak keluarga tidak pernah berhenti berupaya menemukan jawaban soal kematian putranya itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.