BEKASI, KOMPAS.com - Tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) dari Bareskrim Polri bersama Polda Metro Jaya dan Polres Metro Bekasi Kota mendatangi rumah kontrakan yang menjadi tempat lima orang diduga keracunan di Ciketing Udik, Bantar Gebang, Kota Bekasi.
Pantauan Kompas.com di lokasi pada Senin (16/1/2023), sebanyak 10 orang petugas Polri datang ke lokasi. Mereka tiba ke lokasi dan langsung memulai olah TKP pada pukul 16.09 WIB.
Mereka berdoa dan langsung masuk ke dalam rumah tersebut. Sebanyak tujuh orang petugas masuk ke dalam rumah, sedangkan yang lainnya berada di luar.
Petugas turut membawa satu boks kontainer berisi peralatan untuk menggelar olah TKP.
Banyak warga yang menonton proses olah TKP meski petugas meminta warga sedikit menjauh dari pagar bangunan tersebut.
Setelah satu jam atau sekitar 17.30 WIB, petugas selesai menggelar olah TKP.
Ada beberapa barang korban yang dibawa oleh petugas. Barang-barang itu dimasukkan ke dalam sebuah wadah kertas coklat untuk diteliti di laboratorium.
Sebagai informasi, sebanyak lima orang di dalam satu rumah kontrakan itu ditemukan tergeletak lemas, empat di antaranya ditemukan dengan mulut berbusa.
Lima orang tersebut bernama Ai Maimunah (40) dan NR (5) (perempuan); serta Ridwan Abdul Muiz (23), Muhammad Riswandi (17), dan Muhammad Dede Solehudin (34) (laki-laki).
Tiga dari lima korban meninggal dunia, yakni Ai Maimunah, Ridwan Abdul Muiz, dan Muhammad Riswandi. Ketiganya punya pertalian sedarah sebagai ibu dan dua anak kandung.
Ridwan dan Riswandi merupakan anak Ai Maimunah dari mantan suaminya yang bernama Didin.
Adapun kondisi dua korban lainnya, yakni NR dan Muhammad Dede Solehudin, kini telah membaik meski masih harus dirawat di rumah sakit.
Baca juga: Sebelum Keracunan, Penghuni Kontrakan di Bantar Gebang Bekasi Beli 5 Saset Kopi Merek Berbeda
NR merupakan anak ketiga dari Ai Maimunah yang lahir dari pernikahan keduanya dengan pria berinisial WMN.
Sementara itu, Muhammad Dede Solehudin merupakan adik ipar Ai Maimunah dari suaminya, WMN. Dede menjadi orang pertama yang tinggal di kontrakan tersebut.
Terkait terkaparnya lima orang yang masih satu keluarga tersebut, Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Hengki enggan berspekulasi apakah kelimanya keracunan atau sengaja diracun.
Hengki menekankan, kesimpulan akhir dari penyebab lima orang itu terkapar hingga berujung tiga orang tewas masih menunggu hasil pemeriksaan dari laboratorium forensik.
"Intinya kami masih melakukan penyelidikan. Apakah ini merupakan tindak pidana atau bukan tindak pidana," ujar Hengki dikutip dari Kompas.id.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.