Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Tiko Masih Bekerja sebagai Makelar Mobil Bekas di Tengah Kisah Hidupnya yang Viral...

Kompas.com - 17/01/2023, 06:24 WIB
Nabilla Ramadhian,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pulung Mustika Abima (23) atau Tiko diketahui telah merawat ibunya, Eny Sukaesi (58), selama bertahun-tahun di rumah mewah terbengkalai.

Adapun Eny diduga mengidap depresi selama bertahun-tahun usai ditinggalkan ayah Tiko, Herman Mudji Susanto.

Guna menghidupi ibunya, Tiko ditawari pekerjaan oleh pengurus RT setempat sebagai keamanan.

Namun, ketika mengobrol dengan Kompas.com, Tiko mengungkapkan bahwa ia pernah dan masih bekerja sebagai makelar mobil bekas.

Berdasarkan pemaparannya, ini bermula dari kondisi ibunya yang mulai memburuk.

Baca juga: Tiko Ungkap Rencananya Setelah Berkumpul Kembali dengan Ibu Eny: Ingin Buka Usaha dari Uang Tabungan

"Sejak mama kondisinya (memburuk), aku enggak tahu pasti tahun berapa," ungkap dia di Masjid Nurul Amal, Kompleks PLN, Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, Senin (16/1/2023).

Pada awalnya, Tiko iseng menjadi perantara penjualan ponsel bekas.

Seiring waktu, teman-temannya meminta Tiko untuk membantu menjualkan berbagai macam barang.

"Jadi ya sudah, (makelarin ponsel) dapet komisi Rp 50.000-Rp 100.000. Terus ada tetangga minta jualin mobil, aku coba," imbuh dia.

Ketika pertama kali mencoba menjadi makelar mobil bekas, Tiko sama sekali tidak mengetahui apa pun tentang otomotif.

Ia hanya mengetahui bahwa tugasnya adalah saling mempertemukan penjual dan pembeli.

Baca juga: Belasan Tahun Rawat Ibu Eny di Rumah Terbengkalai, Tiko: Kadang Sedih, tapi kan Cuma Punya Mama...

Baca juga: Tiko Ungkap Keluarga Ayahnya Berencana Berkunjung untuk Silaturahim

"Jualnya di media sosial Facebook, platform jual beli, segala macem. Awalnya dari HP langsung ke motor dan mobil. Apa aja sih (dimakelarin) yang bisa menghasilkan komisi," tutur Tiko.

Perjalanan Tiko menjadi makelar mobil berawal dari tetangga yang hendak menjual kendaraan roda empat itu.

Ketika mendengar hal tersebut, Tiko yang sudah paham dan terbiasa menjadi makelar ponsel bekas, tertarik untuk mencoba menjadi makelar mobil bekas.

Akhirnya, usai mobil bekas milik tetangganya dipromosikan di Facebook, ada yang berminat untuk membelinya.

"Akhirnya ada yang minat dan janjian untuk ketemu, ya sudah aku lepas dan mereka cek-cek mobil. Aku kan enggak tahu apa-apa dulu," jelas Tiko.

Baca juga: Turuti Ibu Eny, Tiko Tak Akan Jual Rumah Mewahnya

Karena Tiko belum terlalu paham perihal mobil, ia hanya bertugas mempertemukan penjual dan pembeli.

Walhasil, komisi yang diperoleh tidak terlalu banyak.

"Dari situ aku kembangin aja. Lebih kurang ini sudah berjalan sampai sekarang masih lanjut. Di tengah viral kemarin masih ada yang minta (dijualin) tapi enggak sempat untuk dampingin jual belinya," tutur Tiko.

Saat ini, ia masih bergelut dalam bidang itu. Namun, ia mengungkapkan memiliki rencana untuk membuka usaha.

Adapun usaha akan dilakukan melalui uang yang telah ditabung sejak kehidupannya menjadi viral.

Baca juga: Belum Bisa Bertatap Muka dengan Ibu Eny, Tiko: Saat Ini Bersabar Saja...

Namun, Tiko belum terpikirkan jenis usaha seperti apa yang akan dijalankan.

Pastinya, imbuhnya, usaha tersebut harus bisa dilakukan sembari Tiko merawat ibunya.

Kemungkinan besar, Tiko akan membuka usaha di bidang otomotif.

"Tapi enggak menutup kemungkinan aku usaha yang lain. Bidang otomotifnya juga belum tentu (makelar mobil bekas), bisa jadi yang lain," pungkas dia.

Kehidupan Eny dan Tiko yang tinggal di rumah mewah tanpa listrik dan air selama puluhan tahun belakangan menjadi sorotan sejumlah pihak.

Pemerintah daerah akhirnya turun tangan membantu dua penghuni rumah terbengkalai itu. Eny yang diduga depresi dievakuasi untuk mendapatkan penanganan medis.

Rumah Eny dan Tiko pun saat ini sudah kembali dipasangi listrik dan pompa air.

Belakangan, diketahui bahwa ayah Tiko sudah meninggal sejak 2015 lalu. Hal itu diketahui dari keterangan keluarga Herman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com