Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Deddy Herlambang
Pengamat Transportasi

Direktur Eksekutif Institut Studi Transportasi (INSTRAN)

Kita Perlu Dukung ERP atau Jalan Berbayar

Kompas.com - 17/01/2023, 07:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

AWAL tahun ini kembali ramai diperbincangkan ERP (electronic road pricing) atau jalan berbayar yang akan diberlakukan di Jakarta.

Masyarakat masih heran dan bertanya-tanya mengapa jalan raya berbayar, bukan jalan tol tetapi kenapa harus bayar, pajak kendaraan sudah dibayar tahunan dengan pajak kendaraan bermotor (PKB), mengapa harus bayar lagi.

Masih seputar itu pertanyaannya, yang tak jarang menyalahkan pemerintah bahwa dengan adanya ERP itu dianggap merampas keleluasaan/kemerdekaan berkendara di jalan.

Dengan adanya kenyataan seperti ini, memang diperlukan sosialisasi dan edukasi yang lebih dalam kepada semua lapisan masyarakat. Artinya tugas Pemda DKI Jakarta masih banyak karena perlu waktu lama untuk menyosialisasikan ERP.

Baca juga: Sebelum Terapkan ERP, Pemprov DKI Diminta Tingkatkan Layanan Transportasi Umum Dulu

Sebenarnya sejak 2015 telah diprogramkan ERP untuk mengurai kemacetan lalu lintas di Jakarta.

Di ruas Jalan Rasuna Said dan Jalan Sudirman pernah diujicobakan. Namun karena regulasi ERP atau jalan raya berbayar belum ada, maka implementasi jalan raya berbayar itu jadi sulit karena investor masih ragu-ragu berinvestasi ERP.

Persoalan itu sangat berbeda dengan jalan tol (ETC/electronic toll collection) yang telah banyak aturan regulasinya, investasi jalan tol pun tumbuh subur.

Apa Saja Manfaat ERP

Untuk masyarakat:

  1. Mengurangi kebisingan yang dihasilkan bunyi kendaraan,
  2. Menurunkan tingkat polusi udara (emisi gas buang) yang berasal dari asap kendaraan atau kualitas udara sehat,
  3. Volume kendaraan berkurang,
  4. Kecelakaan berkurang,
  5. Kegiatan masyarakat akan lebih produktif,
  6. Minimalisasi kerugian ekonomi akibat kemacetan lalu lintas.

Untuk Pengguna Jalan:

  1. Kenyamanan berkendara,
  2. Perjalanan menjadi lebih tepat waktu,
  3. Kemudahan pembayaran,
  4. Kemudahan berpindah moda ke angkutan umum,
  5. Jalur BRT/busway lancar.

Untuk Pemerintah:

  1. Mengurangi kemacetan,
  2. Keberlanjutan sistem dan operasional,
  3. Mempermudah penerapan pembatasan lalu lintas,
  4. Peralihan moda kendaraan pribadi ke angkutan umum,
  5. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi manajemen permintaan,
  6. Subsidi BBM berkurang.

ERP merupakan bagian dari konsep smart city dan smart driving. ERP sebagai dasar kota cerdas tanpa kemacetan jalan akut dan pengendara/pengguna jalan cerdas akan mampu memilih moda apa yang akan digunakan untuk bermobilitas menuju tujuannya.

Azas kemanfaatan ERP sudah sangat jelas bahwa ERP bukan untuk mencari profit semata tetapi untuk benefit secara makro. ERP digunakan untuk menekan kerugian akibat kemacetan lalu lintas.

Estimasi kerugian akibat kemacetan lalu lintas di Jabodetabek, menurut Bank Dunia tahun 2019 mencapai Rp 42,4 triliun per tahun. Hanya dari kerugian waktu tempuh dan penggunaan BBM.

Baca juga: Pastikan Sistem ERP Akan Diterapkan, Heru Budi: Kalau Enggak Dimulai, Kapan Lagi

Semantara berdasarkan kajian Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan tahun 2021, kemacetan yang terjadi di daerah terpadat di Indonesia, Jabodetabek, mengakibatkan kerugian ekonomi Rp 71,4 triliun per tahun. Jadi ada peningkatan kerugian akibat kemacetan dari tahun ke tahun.

Negara terdekat yang menggunakan ERP adalah Singapura. Negara Asia lainnya adalah Taiwan. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com