Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga: Selain di Jatinegara, Stasiun Lain Perlu Dihias Mural Kebudayaan Jakarta

Kompas.com - 17/01/2023, 13:25 WIB
Nabilla Ramadhian,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anak kereta alias anker, yang hendak bepergian melalui Stasiun Jatinegara, Jakarta Timur, akan disuguhi mural warna-warni.

Mural tersebut memuat informasi kebudayaan Jakarta beserta transportasi umum yang berlalu lalang di Ibu Kota.

Letaknya berada tepat di sebelah kiri pintu masuk stasiun, dan memanjang hingga sekitar 1 kilometer menuju Halte Transjakarta Pasar Enjo.

Salah seorang warga Jakarta bernama Yusuf (59) mengatakan, mural informatif ini juga perlu dihadirkan di kawasan stasiun lainnya.

"Boleh saja kalau ada anggarannya dari pemerintah setempat atau pihak stasiun," kata dia di kawasan Stasiun Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (16/1/2023).

Baca juga: Warga Sayangkan Mural Kebudayaan Jakarta di Stasiun Jatinegara Kini Kusam dan Mengelupas

Menurut Yusuf, informasi kebudayaan di Ibu Kota tidak perlu harus melalui program televisi maupun internet.

Sebab, penyebaran informasi melalui mural seperti yang terpampang di tembok area luar Stasiun Jatinegara pun bisa dilakukan.

Namun, ia mengimbau agar mural lebih rajin dibersihkan supaya tetap bersih, jika dihadirkan di stasiun lainnya.

"Sesederhana gambar di tembok juga bisa jadi medium yang baik. Rajin dibersihin aja biar enggak kotor kayak yang di Stasiun Jatinegara," ujar Yusuf.

Neni (32) yang juga warga Jakarta menuturkan hal yang serupa. Menurut dia, warga Ibu Kota tidak hanya tinggal di sekitar Stasiun Jatinegara.

Baca juga: Mural Informatif di Area Stasiun Jatinegara Bikin Warga Mudah Belajar Sejarah

Demikian juga dengan stasiun kereta api di Jakarta, bukan hanya Stasiun Jatinegara saja.

"Mungkin enggak perlu ngecat tembok sepanjang ini karena enggak semua stasiun punya. Tapi bisa kasih satu tembok besar, atau sesuaikan aja sama tembok yang ada," jelas Neni.

Ia melanjutkan, alih-alih membiarkan dinding kosong dan tampilannya membosankan, sebaiknya mereka dibuat menarik dan informatif melalui mural seperti di Stasiun Jatinegara.

Warga Jakarta lainnya, Gia (28), mengatakan bahwa mural perlu dihadirkan di stasiun lain, tetapi harus rutin dibersihkan.

"Buat apa bikin banyak mural di setiap stasiun kalau ujung-ujungnya kotor?" ucap dia saat berbincang di area tembok bermural.

Menurut Gia, mural yang bersih dapat membuat stasiun tampak lebih bagus.

Masyarakat yang melihatnya pun dapat menjadi penasaran akan informasi yang ditampilkan.

"Abis penasaran kan pasti foto, pulangnya bisa ke stasiun yang sekarang bangunannya pada bagus-bagus, terus naik kereta. Bisa narik minat masyarakat naik kereta," pungkas Gia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Megapolitan
14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

Megapolitan
BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

Megapolitan
Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Megapolitan
Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Megapolitan
Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Megapolitan
Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Megapolitan
Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Megapolitan
Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Megapolitan
Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Megapolitan
Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Megapolitan
Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com