Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Mural di Tembok Stasiun Jatinegara, Kusam tetapi Dicintai karena Informatif

Kompas.com - 18/01/2023, 06:46 WIB
Nabilla Ramadhian,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

Menurut Gia, mural informatif hanya sampai halte bus di dekat Halte Transjakarta Pasar Enjo saja.

"Gambar informatif cuma sampe halte itu aja. Selebihnya cuma tembok warna-warni saja. Bagusnya digambar di sepanjang tembok ini biar kesan belajar sambil jalan-jalan lebih kerasa," tutur dia.

 

Warga lebih mengenal Jakarta

Neni (32), warga Jakarta lainnya, mengungkapkan bahwa ia sering melewati area penuh mural di Stasiun Jatinegara.

Namun, ia sebelumnya tidak menyadari bahwa tembok tersebut dipenuhi mural informatif alih-alih hanya sekadar tembok warna-warni.

Baca juga: Mural, Kisah Penyampaian Pesan yang Tak Lekang

Menurut Neni, kehadiran mural yang dipenuhi informasi seputar Jakarta dan kebudayaan Betawi sangat bagus.

Selain memperkenalkan sejarah kepada warga yang melintas, tetapi juga membuat mereka semakin mengenal kota tempat tinggalnya.

"Karena saya baru sadar kalau sepanjang tembok ini ada banyak gambar soal kebudayaan Betawi dan Jakarta, saya enggak bisa banyak komentar," terang Neni.

"Tapi kalau kayak gitu (penuh informasi soal Jakarta dan budaya Betawi), informatif sih. Langkah yang tepat dari pemerintah setempat buat memperkenalkan ke anak-anak masa kini biar lebih kenal sama kotanya," sambung dia.

Warna-warni, tetapi kusam

Ketika Kompas.com mengunjungi kawasan Stasiun Jatinegara, terlihat beberapa mural memiliki tampilan kotor, kusam, dihiasi beberapa coretan, bahkan catnya mengelupas.

Yusuf menyayangkan hal tersebut. Pasalnya, mural dimanfaatkan sebagai sarana pembelajaran tambahan bagi cucunya untuk mengenal kebudayaan Jakarta.

"Yang saya sayangkan cuma beberapa tembok yang catnya mengelupas," ungkapnya.

Adapun kondisi tersebut tampak di salah satu mural daftar makanan Betawi yang langka.

"Gambar gabus pucung yang saya ceritain itu, bagian bawahnya sudah mengelupas catnya. Kalau bisa ya dicat ulang," imbuh dia.

Baca juga: Mural Informatif di Area Stasiun Jatinegara Bikin Warga Mudah Belajar Sejarah

Yusuf menjelaskan, tampilan mural yang kotor sebenarnya bukan lah masalah berarti selama tidak menutupi informasi yang ditampilkan.

Sebab, menurut dia, tujuan dihadirkannya mural ini adalah untuk membagikan informasi seputar kebudayaan Jakarta kepada masyarakat.

"Kalau kotornya cuma di bawah tembok ya wajar karena dekat tanah. Ada coretan dikit enggak apa-apa lah selama bukan gambar atau kalimat kotor yang bisa dilihat anak-anak," tuturnya.

Meski demikian, Yusuf tetap berharap agar mural dibersihkan atau diperbarui. Ia tidak menampik bahwa anggaran yang dibutuhkan mungkin besar.

"Tapi pendapatan pemerintah setempat saya rasa masih cukup untuk sekadar pemugaran gambar di dinding. Niat awalnya kan supaya gambar informatif itu bisa mengedukasi orang-orang yang lewat jalanan ini," ujar Yusuf.

Mural di area tembok luar Stasiun Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (16/1/2023).kompas.com / Nabilla Ramadhian Mural di area tembok luar Stasiun Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (16/1/2023).

Jadwal pembersihan rutin

Neni mengatakan bahwa mural menjadi kotor dan kusam adalah hal wajar.

Letaknya yang berada di pinggir jalan membuat mural mudah terpapar debu dari kendaraan.

Perempuan yang sering melewati area bermural di Stasiun Jatinegara ini menambahkan, dinding informatif itu pun bisa kotor karena tangan orang-orang iseng.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Megapolitan
Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com