JAKARTA, KOMPAS.com - Alex Bonpis, bandar narkoba di Kampung Bahari, Jakarta Utara, dikenal sebagai sosok yang baik.
Di mata kawan kecilnya bernama Andi (bukan nama sebenarnya), Alex kerap membagi-bagikan uang kepada warga sekitar.
Andi menjadi salah satu warga Kampung Bahari yang kerap mendapat uang dari Alex.
"Orang tahulah dia di sini bandar narkoba, tapi baik orangnya makanya orang susah buat ganggu dia. Kalau ketemu suka ngasih uang Rp 500.000-an," ungkap Andi saat ditemui di Kampung Bahari, Rabu (18/1/2023).
Baca juga: Polisi Tangkap Alex Bonpis, Bandar Narkoba di Kampung Bahari
Andi yang berkawan baik dengannya mengatakan, Alex Bonpis mudah bergaul dengan orang lain.
Namun, sejak menjadi pengedar narkoba, Alex menjadi lebih tertutup.
Sebelum terkenal sebagai bandar sabu, lanjut dia, Alex Bonpis merupakan preman di kampung tersebut. Seluruh keluarganya pun ditakuti oleh warga sekitar.
"Ini juga belum lama, sekitar tahun 2000 berapa baru ada peredaran pas Kampung Ambon ditutup. Itu kan (bandar narkoba) lari semua ke sini," ucap Andi.
Saat Alex Bonpis menguasai jual beli narkoba di Kampung Bahari, bisnis itu kian pesat.
Bahkan, Alex memiliki banyak anak buah yang ditempatkan di Kampung Bahari maupun di luar wilayah ini.
"Alex tinggal di sini dari kecil banget emang sebelum beredar (narkoba) begitu kan dia pelaut. Nikah sama istrinya yang kedua baru mulai ada peredaran," tutur Andi.
Menurut Andi, Alex Bonpis menjadi penyuplai sabu terbesar kepada lapak-lapak di sepanjang rel di Kampung Bahari.
Tak sedikit pula pemakai sabu dari luar Jakarta Utara yang memilih mencari barang haram tersebut ke Alex.
"Dia di sini siapa aja tahu. Alex bisa dibilang bandar terbesar di sini," kata Andi.
Baca juga: Irjen Teddy Minahasa Diduga Antar Narkoba ke Alex Bonpis lewat Anak Buahnya
Untuk diketahui, Alex Bonpis, bandar sabu yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Polda Metro Jaya, berhasil ditangkap Senin (16/1/2023) malam.