DEPOK, KOMPAS.com - Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani mengungkapkan, jumlah warga yang mendaftar untuk menjadi pekerja migran di Korea Selatan melonjak.
Pada awal tahun ini saja, ada sekitar 35.000 warga yang mendaftar jadi pekerja migran di Korea Selatan.
"Di tahun 2023 ini sudah 35.000 pendaftar. Artinya, animo orang untuk bekerja di Korea Selatan ini semakin tinggi," ungkap Benny di Wisma Kinasih, Tapos, Depok, Rabu (18/1/2023).
Baca juga: Muncul Baliho di Dekat Underpass Dewi Sartika, Isinya Terima Kasih Wali Kota Depok...
Sementara ini, BP2MI mencatat, 1.250 calon pekerja migran di Korea Selatan telah mengikuti pembekalan pada periode 16-21 Januari 2023, sedangkan yang lainnya masih dalam tahap verifikasi.
"Nanti tanggal 27 Januari sampai 1 Februari itu 1.250 orang lagi, jadi total 2.500 orang," kata Benny.
Tahun lalu, pekerja migran Indonesia yang ditempatkan di Korea Selatan mencapai 12.000 orang.
Jumlah tersebut paling tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yang hanya menembus angka 6.000 orang per tahun.
"Selama ini enggak pernah (ada lonjakan) di setiap tahun, rata-rata hanya 4.000-6.000," kata Benny.
Baca juga: Motor hingga Laptop Dicuri Saat Pemilik Rumah di Depok Pergi untuk Rayakan Ulang Tahun
Sementara itu, secara keseluruhan, BP2MI mencatat, jumlah pekerja migran Indonesia (PMI) yang diberangkatkan dengan skema government to government (G to G) juga melonjak pada 2022.
Sebanyak 200.000 pekerja migran Indonesia telah diberangkatkan ke berbagai negara dengan skema G to G pada 2022. Jumlah tersebut meningkat 173 persen dibandingkan 2021.
"PMI untuk skema G to G itu sekitar 173 persen kenaikannya. Dari 72.000 penempatan ke seluruh negara di 2021, nah di 2022 kami tembus 200.000," ucap Benny.
Baca juga: 800 Lampion Hiasi Vihara Boen San Bio Tangerang Saat Perayaan Imlek 2023
Benny tak menampik bahwa kenaikan itu terjadi karena situasi pandemi Covid-19 yang sudah membaik.
"Kenaikan ini angka tinggi ya dan artinya ini juga terkait pandemi Covid-19 yang sudah membaik di negara penerima," kata Benny.
"Negara-negara penempatan sudah membuka untuk masuknya tenaga kerja asing, dan ini akan memberi kesempatan dan peluang yang sangat besar bagi anak bangsa yang ingin bekerja ke luar negeri," imbuh dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.