Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditodong Saat Pulang Sekolah, Tiga Pelajar SMP di Pondok Kopi Rebutan Ponsel dengan Pelaku

Kompas.com - 19/01/2023, 07:32 WIB
Nabilla Ramadhian,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolsek Duren Sawit Kompol Martson Marbun mengungkapkan motif penodongan terhadap tiga pelajar SMP di Jalan Arabika 8, Kelurahan Pondok Kopi, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, pada Rabu (18/1/2023).

"Sasarannya ponsel. Sudah rebutan (antara pelaku dan korban), tapi (ponsel) masih dipegang korban," ujar dia di Polsek Duren Sawit, Jakarta Timur, Rabu.

Marbun menuturkan, dua pelaku menggunakan senjata tajam berupa pisau seperti gergaji.

Pada saat itu, para pelajar sudah memahami bahwa mereka sedang ditodong.

"Karena anak-anak ini paham ada senjata tajam di tangannya (pelaku), mereka langsung teriak," tutur Marbun.

Baca juga: Pulang Sekolah, 3 Pelajar SMP Ditodong Pisau di Pondok Kopi Jaktim

Meski begitu, hanya satu orang saja yang berhasil ditangkap oleh warga setempat dan diserahkan ke Polsek Duren Sawit.

Sementara itu, satu orang lainnya berhasil melarikan diri.

"(Rencana dikenakan) Pasal 363. (Melihat) korbannya anak-anak, nanti kita bikin pasal tunggal, senjata tajam. Karena korbannya anak-anak di bawah umur. Nanti kita lihat," pungkas Marbun.

 

Kronologi penodongan terhadap tiga pelajar SMP

Sebelumnya, tiga pelajar SMP menjadi korban penodongan di Jalan Arabika 8, Kelurahan Pondok Kopi, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, pada Rabu (18/1/2023).

Seorang saksi berinisial AR (57) mengatakan, tiga bocah tersebut ditodong senjata tajam oleh dua orang tak dikenal yang menggunakan sepeda motor.

Baca juga: Fakta-fakta Baru Kasus Ecky yang Memutilasi Angela: Ada Motif Terselubung dan Potensi Tersangka Lain

"Menurut keterangan (dari para korban), jadi dia pulang jalan kaki. Sampai diikutin (pelaku), ketemu, dia (para korban) ditanya alamat sambil dikeluarkan senjata tajam. Dia (para korban) teriak," ungkap AR di lokasi kejadian.

"(Korban) sempat ditodong, kaget, dan spontan teriak. Anak-anak muda (di sekitar) yang merespons langsung menguber (pelaku)," imbuh AR.

Setelah korban berteriak, warga sekitar pun spontan mengejar kedua pelaku.

Kedua pelaku sempat mencoba untuk kabur menggunakan motornya. Namun, mereka langsung diadang oleh AR yang membawa balok.

Saat itu, satu pelaku kabur dan berlari menuju arah Kranji. Sementara satu orang lainnya, berinisial R (20), tertangkap bersama motor yang dikendarai.

"Pelaku dua orang, yang satu kabur. Satu ketangkep. Pembegalan bukan di sini. Cuma dikejar sampai sini," kata AR.

Baca juga: Sosok Alex Bonpis di Mata Teman Kecil: Dari Preman hingga Jadi Bandar Terbesar Kampung Bahari

AR memastikan, satu pelaku yang kabur itu belum sempat mengambil barang para korban.

Sementara pelaku R yang ditangkap warga telah dibawa ke Polsek Duren Sawit untuk penyelidikan lebih lanjut.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi kejadian, ada dua senjata tajam yang tersimpan di bagasi motor pelaku, yakni pisau lipat bergagang hitam dan pisau yang telah dimodifikasi menyerupai gergaji.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com