Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bebalnya Warga yang Buang Sampah di Jalan Ciledug, Tak Mempan Dilarang, Malah Pindah ke Tempat Lain

Kompas.com - 19/01/2023, 10:09 WIB
Ellyvon Pranita,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com- Tabiat sejumlah warga membuang sampah sembarangan di jalan raya kawasan Ciledug, Kota Tangerang belum juga berubah.

Membuang sampah sembarangan seperti sudah menjadi hal biasa bagi sebagian masyarakat.

Meskipun tahu dampak buruknya, tetapi kebiasaan itu justru membuat pelaku pembuang sampah mencari berbagai pembenaran dan alternatif untuk tetap membuang sampah sembarangan.

Hal ini juga terlihat dari aktivitas masyarakat yang membuang sampah sembarangan di separator tengah jalan raya dan di pinggir jalan raya kawasan Ciledug, Kota Tangerang.

Penanganan Pemkot Tangerang

Sejak ramai diperbincangkan dan menjadi sorotan, Pemerintah Kota Tangerang pun telah melakukan sejumlah langkah untuk mengatasi persoalan ini.

Baca juga: Ada Plang Larangan, Masyarakat Tetap Buang Sampah di Tengah Jalan Raya Ciledug

Pemkot membangun dua posko pantau sampah di dua titik, yakni dekat jembatan Kali Parung Serab dan seberang Perumahan Griya Ciledug.

Sementara, di tengah jalan raya itu, dipasang plang peringatan untuk tidak membuang sampah sembarangan di sana karena itu bukan tempat pembuangan sampah (TPS).

Akan tetapi semua hal itu ternyata tak pelak membuat oknum-oknum pembuang sampah sembarangan di sekitar jalan raya itu berubah.

 

Kucing-kucingan dengan petugas

Posko pantau sampah yang dibuat oleh Pemkot Tangerang itu dijaga oleh sekitar 10 orang petugas gabungan setiap malamnya.

Namun, mereka hanya berjaga dari sekitar pukul 19.00 WIB hingga pukul 02.00 WIB.

Pada saat para petugas berjaga, posko di dekat Kali Parung Serab itu bersih dari sampah.

Baca juga: Dilarang Buang Sampah di Tengah Jalan Ciledug, Warga Kini Pindah ke Pinggir Jalan

Akan tetapi saat para petugas gabungan tersebut pulang dari posko pantau tersebut, terlihat ada sebuah kantong plastik merah berada di tengah jalan seberang posko pantau tersebut.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, Minggu (8/1/2023), pemandangan sampah kantong plastik merah itu terlihat di lokasi sekitar pukul 01.16 WIB, saat para petugas penjaga posko sudah tidak ada lagi.

Kantong plastik merah itu tepat berada di dekat tulisan larangan membuang sampah sembarangan.

 

Plang larangan tak berpengaruh

Sejumlah warga masih membuang sampah di tengah Jalan Raya Raden Patah, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang, meski di sana sudah dipasang larangan membuang sampah.

Hal ini terlihat dari sampah yang masih berjejer di tengah jalan raya, sekitar Pasar Lembang, Rabu (18/1/2023).

Plang berwarna kuning itu bertulisan "Dilarang Membuang Sampah di Sini, Tramtib Kecamatan Ciledug".

Baca juga: Kala Deretan Sampah di Tengah Jalan Ciledug Ganggu Lingkungan tapi Jadi Sumber Penghasilan Pemulung...

Mansyur (48), tukang ojek pangkalan yang sering berada di area Pasar Lembang, mengatakan bahwa jumlah sampah berjejer di separator tengah jalan memang berkurang.

Akan tetapi, sampah masih tetap ada karena tidak ada sosialisasi tentang tempat pembuangan sampah di sekitar area itu.

“Iya, itu masih banyak sampahnya, soalnya setahu saya enggak ada sosialisasinya (tempat membuang sampah yang baru di area Pasar Lembang),” kata Mansyur di lokasi, Rabu.

Menurut Mansyur, selama ini sebagian besar dari masyarakat atau pedagang di Pasar Lembang telah terbiasa membuang sampah di tengah jalan raya.

Untuk itu, plang larangan buang sampah di sana tidak akan mengubah kebiasaan warga, terlebih di sekitar sana tidak ada tempat resmi pembuangan sampah.

"Iya, emang sih udah dipasang plang, tapi itu enggak ngaruh,” ujar dia.

Saat Kompas.com menyusuri Jalan Raden Patah, mulai dari simpang empat di depan Kantor Kecamatan Ciledug, terlihat ada sejumlah kantong plastik berisi sampah di tengah jalan raya.

Baca juga: Bayar Retribusi Kendaraan Pengangkut Jadi Solusi Alternatif Cegah Buang Sampah Sembarangan di Ciledug

Namun, sampah yang berjejer di tengah jalan tersebut lebih sedikit dibandingkan dua pekan lalu, saat unggahan soal sampah berjejer di tengah jalan viral di media sosial.

 

Buang sampah di pinggir jalan raya

Para pembuang sampah sembarangan itu juga tidak kehabisan akal. Ketika dilarang membuang sampah di tengah jalan, mereka malah pindah membuangnya ke pinggir jalan raya. 

"Iya sekarang makin ramai di sini (di pinggir jalan) buang sampahnya," kata Eko warga sekitar yang kebetulan sedang melintas kepada Kompas.com, Rabu.

"Iya kemarin-kemarin mereka pada buang di tengah (jalan raya), kan sekarang udah ada larangan, jadi mungkin mereka pindah (buang sampah) ke sini," tambah dia.

Berdasarkan pantauan Kompas.com pada Selasa (17/1/2023) malam, di sepanjang tengah jalan raya Jalan Raden Patah Ciledug, tak ada lagi sampah berjejer di separator tengah jalan raya seperti sebelumnya.

Baca juga: Warga Keluhkan Sampah Berjejer di Tengah Jalan Ciledug: Ganggu Pemandangan

Namun, usai diteliti lebih jauh, sampah-sampah masih banyak ditemukan di pinggir jalan.

Ada beberapa titik di jalan raya itu yang dijadikan masyarakat sebagai tempat pembuangan sampah.

Salah satu titik yang sampahnya menumpuk ada di seberang gang Kampung Pulo, Kelurahan Sudimara Selatan, Kecamatan Ciledug.

Sejak sekitar pukul 23.30 WIB hingga pukul 23.59 WIB, terlihat tiga pengendara sepeda motor yang berhenti untuk membuang sampah di sana.

Salah satu pengendara motor yang membawa istri dan anaknya saat membuang sampah.

Saat berhenti di titik itu, sang anak bergegas turun dan membuang sebuah kantong plastik berwarna merah.

Pengendara lain terpantau menjatuhkan kantong plastik berwarna hitam besar yang berisi berbagai jenis sampah rumah tangga.

Titik pembuangan sampah di pinggir jalan ini memang cukup jauh dari dua posko yang didirikan oleh pemerintah daerah.

Tidak terlihat adanya petugas yang berjaga atau berpatroli di sana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Megapolitan
Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Megapolitan
Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Megapolitan
Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Megapolitan
Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Megapolitan
Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Megapolitan
Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Megapolitan
Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com