JAKARTA, KOMPAS.com - Tiga pembunuh berantai yang meracuni satu keluarga di Bantargebang, Bekasi, juga merupakan pelaku penipuan bermodus kemampuan supranatural.
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran menjelaskan bahwa dalam menjalankan aksinya, para pelaku turut menyasar keluarga dari tenaga kerja wanita (TKW) di luar negeri.
Mereka menipu korban agar memberikan hartanya dengan iming-iming bakal diberikan kesuksesan dan kekayaan dengan kemampuan supranatural.
"Profil korban ini ada yang kasih sampai dengan Rp 250 juta, Rp 180 juta," ujar Fadil dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Kamis (19/1/2023).
"Mereka (korban) ini pejuang-pejuang yang harus kita hormati, beberapa di antaranya pejuang devisa," sambungnya.
Baca juga: Sekeluarga di Bantargebang Diracun Pakai Pestisida dan Racun Tikus
Menurut Fadil, pelaku tidak segan untuk membunuh korban yang telah terperdaya memberikan hartanya, jika nantinya menagih janji para pelaku soal kesuksesan dan kekayaan.
"Mengeksekusi korban dengan cara ajak ke rumahnya, kasih minum racun. orang yang mengetahui juga dihilangkan," kata Fadil.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi menjelaskan, terdapat enam korban yang dibunuh pelaku di wilayah Cianjur dan Garut, Jawa Barat.
"Enam korban meninggal di luar TKP Bekasi adalah TKW yang kirimkan uang kepada tersangka," jelas Hengki.
Adapun ketiga tersangka itu yakni Wowon Erawan, Solihin, dan Muhammad Dede Solehudin.
Belakangan, para pelaku memutuskan meracuni sekeluarga di Bekasi karena para korban mengetahui soal rangkaian penipuan dan pembunuhan berantai itu.
Total, ada lima orang ditemukan tergeletak lemas di dalam sebuah rumah kontrakan wilayah Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi, pada Kamis (12/1/2023).
Para korban masih memiliki hubungan keluarga dengan pelaku.
Wowon adalah suami Ai Maimunah (40) dan ayah kandung dari NR (5).
Ai Maimunah diketahui tewas bersama dua anak hasil perkawinan dengan mantan suaminya, Ridwan Abdul Muiz (23) dan Muhammad Riswandi (17).
Adapun NR (5) juga sempat mengalami keracunan, namun selamat karena hanya menenggak sedikit kopi.
Satu korban selamat lainnya yang ikut ditemukan terkapar lemas di TKP adalah Dede Solehudin (34).
Namun setelah diselidiki, Dede yang merupakan adik Wowon itu termasuk dalam pelaku.
Rupanya Dede sengaja menenggak sedikit kopi beracun itu agar ia dianggap sebagai korban.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.