Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merasa Diintimidasi, Warga Korban Penipuan Developer Perumahan di Bogor Minta Perlindungan Hukum

Kompas.com - 20/01/2023, 04:26 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Puluhan warga Perumahan Erfina Kencana Regency, di Bogor, Jawa Barat, mengalami dugaan tindakan intimidasi dari sekelompok orang.

Mereka sempat didatangi oleh beberapa orang yang diduga preman dan melakukan perusakan spanduk yang telah dipasang oleh warga di sekitar kompleks perumahan.

Kuasa hukum warga Selestinus Ola menduga, kelompok tersebut adalah orang-orang suruhan yang diminta untuk melakukan upaya intimidasi terhadap warga yang saat ini tengah berjuang mencari keadilan atas kasus dugaan penipuan sertifikat rumah.

Ola mengatakan, saat ini warga telah menempuh jalur hukum dengan melaporkan pengembang perumahan ke Polres Bogor.

"Warga menduga kejadian ini (intimidasi) ada manuver dari pihak developer. Kita sudah siapkan langkah hukum atas kejadian ini," kata Ola, saat dikonfirmasi, Kamis (19/1/2023).

Baca juga: Kasus Mandek 2 Tahun, Korban Penipuan Developer Perumahan di Bogor Demo Minta Polisi Tangkap Tersangka

"Jadi, sekelompok orang yang diduga preman itu datang bersama legal (lawyer) dari pihak developer. Saya kenal, namanya Yudo. Terus spanduk-spanduk warga langsung dicopot," ungkapnya.

Ola menyampaikan, spanduk-spanduk yang dipasang warga di perumahan itu adalah bentuk aksi protes mereka kepada pihak pengembang dan kepolisian karena sudah lebih dua tahun perkara kasus dugaan penipuan itu belum juga tuntas.

Padahal, sambung Ola, polisi sudah menetapkan dua orang tersangka dalam kasus itu. Namun, sampai saat ini belum juga ada tersangka yang ditangkap dan ditahan.

"Jadi warga ini masang spanduk di gapura perumahan, intinya mereka nuntut kasus ini segera tuntas. Enggak lama, datang gerombolan orang termasuk lawyer dari developer," sebutnya.

"Mereka itu sempat nanya ke sekuriti terus bilang mana itu warga. Abis itu spanduk-spanduk langsung dicopot," tambahnya.

Baca juga: Kapolda Metro: Aksi Pembunuh Berantai di Bekasi dan Cianjur Mirip Kasus Ryan Jombang

Ola melanjutkan, atas kejadian itu warga berencana akan membuat laporan kepolisian termasuk meminta perlindungan hukum.

"Pertama, kita akan melaporkan saudara Yudo atas penrusakan spanduk warga. Kedua, juga kita akan membuat pernyataan sikap," bebernya.

"Ketiga, kami meminta perlindungan hukum kepada Polres Bogor. Karena kami adalah warga dan juga korban, jadi sudah sepatutnya mendapat perlindungan," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Megapolitan
Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran 'Saudara Frame', Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran "Saudara Frame", Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Megapolitan
Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Megapolitan
JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

Megapolitan
Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Megapolitan
Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' ke RS Polri

Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" ke RS Polri

Megapolitan
Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Megapolitan
Sebelum Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Sebelum Toko "Saudara Frame" Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Megapolitan
Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Megapolitan
Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com