Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/01/2023, 14:03 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisan Daerah (Polda) Metro Jaya mengungkap bahwa para tersangka yang meracuni satu keluarga di Ciketing Udik, Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, merupakan sosok penipu dengan bumbu supranatural.

Sebelum meracuni keluarga di Bantargebang, Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengatakan, para tersangka telah melakukan tindak pidana pembunuhan buntut dari aksi penipuan yang mereka lakukan.

"Para tersangka diketahui melakukan tindak pidana lain, mereka melakukan serangkaian pembunuhuan atau biasa disebut serial killer dengan motif janji-janji yang dikemas dengan kemampuan supranatural untuk buat orang jadi sukses atau kaya," jelas Fadil dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Kamis (19/1/2023).

Fadil menyebut, dua dari tiga tersangka, yaitu Wowon Erawan alias Aki dan Solihin alias Duloh memiliki peranan berbeda dalam menipu korbannya.

Baca juga: Sekeluarga di Bantargebang Diracun Pakai Pestisida dan Racun Tikus

Menurut Fadil, Solihin atau Dulah menarasikan dirinya memiliki kemampuan untuk meningkatkan kekayaan.

Sementara Wowon atau Aki disuruh Dulah berperan mencari korban untuk ditipu dengan janji kekayaan dan kesuksesan.

"Setelah Aki mendapat target yang ingin sukses, kemudian diambil uangnya. Ketika kesuksesan tidak kunjung diraih, mereka (korban yang ditipu) menagih," ujar Fadil.

Setelah korban yang ditipu menagih janji kekayaan dan kesuksesan, Aki melapor kepada Dulah.

Baca juga: Tak Ada Kejahatan Sempurna, Kelompok Pembunuh Berantai Terbongkar Setelah Racuni Keluarga Sendiri di Bantargebang

Selanjutnya, Dulah mengeksekusi para korban yang ia tipu dengan cara mengajak ke rumahnya dan memberikan minum yang telah diberi racun.

Orang-orang yang mengetahui aksi Aki dan Dulah juga dibunuh oleh keduanya, yang mana itu merupakan keluarga mereka sendiri.

Sebagai informasi, sebelumnya ditemukan lima orang yang tergeletak lemas di Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi, Kamis (12/1/2023).

Lima orang tersebut awalnya diduga sebagai korban keracunan. Namun, belakangan diketahui bahwa mereka diracun.

Para korban ialah Ai Maimunah (40) dan NR (5) (perempuan); serta Ridwan Abdul Muiz (23), Muhammad Riswandi (17), dan Muhammad Dede Solehudin (34) (laki-laki).

Baca juga: Ini Potret Besar Sadisnya Pembunuhan Berantai di Bantargebang Bekasi, Polisi Curigai Masih Ada Korban Lainnya

Tiga dari lima korban meninggal dunia, yakni Ai Maimunah, Ridwan Abdul Muiz, dan Muhammad Riswandi. Ketiganya punya pertalian sedarah sebagai ibu dan dua anak kandung.

Baik Ridwan maupun Riswandi merupakan anak Ai Maimunah dari mantan suaminya yang bernama Didin. Adapun kondisi dua korban lainnya yakni NR dan Muhammad Dede Solehudin dinyatakan meski masih harus dirawat di rumah sakit.

NR merupakan anak ketiga dari Ai Maimunah yang lahir dari pernikahan keduanya dengan pria berinisial WWN.

Belakangan diketahui, Muhammad Dede Solihin, pria yang ikut dinyatakan tergeletak lemas itu ditetapkan sebagai tersangka. Dede ditetapkan tersangka setelah diduga kuat ikut dalam aksi pembunuhan tersebut.

Dede yang sebelumnya dirawat di RSUD Bantargebang, kini telah dipindahkan ke RS Polri Kramatjati setelah dinyatakan siuman dan bisa dimintai keterangan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Menteri Teten: Kata Siapa Pemisahan TikTok Shop dan TikTok Medsos Rugikan 'Seller'?

Menteri Teten: Kata Siapa Pemisahan TikTok Shop dan TikTok Medsos Rugikan "Seller"?

Megapolitan
Blusukan ke Waduk Pluit, Kaesang: Ingin Tahu Masalah yang Ada di Masyarakat

Blusukan ke Waduk Pluit, Kaesang: Ingin Tahu Masalah yang Ada di Masyarakat

Megapolitan
Mengenal Rumah Tempe Azaki di Bogor, Disebut Pabrik Tempe Terbesar di Dunia

Mengenal Rumah Tempe Azaki di Bogor, Disebut Pabrik Tempe Terbesar di Dunia

Megapolitan
Polisi Sebut Pria yang Tusuk Wanita di Dekat Central Park Pilih Korban secara Acak

Polisi Sebut Pria yang Tusuk Wanita di Dekat Central Park Pilih Korban secara Acak

Megapolitan
Soal Larangan Jualan di 'Social Commerce', Kaesang Pangarep: Kita Ikuti Regulasinya

Soal Larangan Jualan di "Social Commerce", Kaesang Pangarep: Kita Ikuti Regulasinya

Megapolitan
Tak Ada Dendam Pribadi antara Pelaku dan Wanita yang Ditusuk di Dekat Central Park

Tak Ada Dendam Pribadi antara Pelaku dan Wanita yang Ditusuk di Dekat Central Park

Megapolitan
Kelakar Kaesang soal 'Jersey' Bola Saat Blusukan di Muara Baru...

Kelakar Kaesang soal "Jersey" Bola Saat Blusukan di Muara Baru...

Megapolitan
2 Pelaku Curanmor di Kembangan merupakan Sindikat Asal Lampung

2 Pelaku Curanmor di Kembangan merupakan Sindikat Asal Lampung

Megapolitan
Selundupkan 1,5 Kg Sabu di Sepatu, 2 Pria Ditangkap di Bandara Soekarno-Hatta

Selundupkan 1,5 Kg Sabu di Sepatu, 2 Pria Ditangkap di Bandara Soekarno-Hatta

Megapolitan
Janji Bayar Hak Ahli Waris 3 SDN Bantargebang, Pj Wali Kota Bekasi: Mohon Sabar...

Janji Bayar Hak Ahli Waris 3 SDN Bantargebang, Pj Wali Kota Bekasi: Mohon Sabar...

Megapolitan
Ulah Bengis Pasutri di Bekasi, Jual Remaja Lewat MiChat dan Paksa Layani 7 Pria Hidung Belang dalam Sehari

Ulah Bengis Pasutri di Bekasi, Jual Remaja Lewat MiChat dan Paksa Layani 7 Pria Hidung Belang dalam Sehari

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Hal Tak Terduga dari Kasus Oknum Paspampres Bunuh Warga Aceh | Sederet Fakta Anak Perwira TNI AU Tewas di Lanud Halim

[POPULER JABODETABEK] Hal Tak Terduga dari Kasus Oknum Paspampres Bunuh Warga Aceh | Sederet Fakta Anak Perwira TNI AU Tewas di Lanud Halim

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK16 PGC-Condet

Rute Mikrotrans JAK16 PGC-Condet

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK14 Tanah Abang-Meruya

Rute Mikrotrans JAK14 Tanah Abang-Meruya

Megapolitan
Aksi Nekat Pengendara Motor di Depok, Mengemudi Sambil Rebahan Berujung Denda Rp 750 Ribu

Aksi Nekat Pengendara Motor di Depok, Mengemudi Sambil Rebahan Berujung Denda Rp 750 Ribu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com