Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/01/2023, 17:40 WIB
Zintan Prihatini,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan mengatakan, lima saksi diperiksa untuk mencari pelaku pencabulan anak di Marunda, Jakarta Utara.

Salah satu di antaranya, kata Gidion, merupakan terduga pelaku pencabulan terhadap balita berinisial AN (3). Akan tetapi, dia tak memerinci sosok terduga pelaku pencabulan anak itu.

"Kalau saksi kurang lebih lima saksi, tapi saksi terhadap peristiwa itu yang masih minim," kata Gidion saat dikonfirmasi, Jumat (20/1/2023).

"(Saksi) terhadap indikasi-indikasi ada, tapi terhadap peristiwa (minim). Kalau menetapkan tersangka itu kan harus fokus, itu yang masih perlu pendalaman," sambung dia.

Baca juga: Terduga Pelaku Pencabulan Anak di Marunda Ditangkap, Polisi Lakukan Pendalaman

Terkini, terduga pelaku tengah diperiksa di Mapolres Metro Jakarta Utara.

Sejauh ini, terduga pelaku belum mengakui perbuatannya. Karenanya, penyidik melibatkan ahli untuk mengungkap kasus dugaan pencabulan anak tersebut.

"Kami belum menetapkan tersangka dan kami juga membutuhkan pembuktian pengakuan terhadap peristiwa itu (pencabulan anak)," ujar Gidion.

Gidion memastikan penyelidikan lebih lanjut sedang dilakukan oleh kepolisian.

"Terduga diamankan ya, diinterogasi mendalam, tapi kami belum cukup untuk melakukan penahanan," imbuh dia.

Baca juga: Puluhan Anak di Rusun Marunda Jadi Korban Pencabulan, Kebanyakan Pelaku Lolos dari Jerat Pidana

Sebelumnya, ketua RW setempat, Nasrullah Dompas, menuturkan bahwa AN mengenali terduga pelaku dari wajahnya.

Terduga pelaku merupakan pria berinisial B (33), tetangga korban.

Hal ini diketahui usai warga dan orangtua korban memperlihatkan sejumlah foto yang diduga sebagai pelaku. Dari beberapa foto itu, AN menunjuk sosok B yang mencabulinya.

"Iya, tadi sudah diperlihatkan kepada korban, dia membenarkan dan menunjuk pelaku ini orangnya," ungkap Nasrullah di Marunda, Kamis (19/1/2023).

Baca juga: Pria yang Cabuli Balita di Marunda Masih Bebas Berkeliaran Meski Sudah Teridentifikasi

Nasrullah menyampaikan, B digiring ke Mapolres Metro Jakarta Utara tak lama setelah kunjungan Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi ke kediaman korban. B dibawa sejumlah petugas dari rumahnya.

"Terduga pelaku sudah di Polres, lagi dibuat BAP (berita acara pemeriksaan)," sebut Nasrullah melalui pesan singkat, Kamis malam.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Ancaman 'Debt Collector' Bikin Nasabah Bunuh Diri, Sahroni Minta Polri dan OJK Awasi Aplikasi Pinjol

Ancaman "Debt Collector" Bikin Nasabah Bunuh Diri, Sahroni Minta Polri dan OJK Awasi Aplikasi Pinjol

Megapolitan
Bersedia Direlokasi ke Rusunawa Nagrak, Warga Kampung Bayam: Asal Bukan Selamanya

Bersedia Direlokasi ke Rusunawa Nagrak, Warga Kampung Bayam: Asal Bukan Selamanya

Megapolitan
Alat Ukur Kualitas Udara Bermasalah karena Dekat Pabrik, DLH DKI: Pemindahan Butuh Kajian

Alat Ukur Kualitas Udara Bermasalah karena Dekat Pabrik, DLH DKI: Pemindahan Butuh Kajian

Megapolitan
Heru Budi Segera Ajukan Tarif Transjakarta Bandara Rp 5.000 ke DPRD DKI

Heru Budi Segera Ajukan Tarif Transjakarta Bandara Rp 5.000 ke DPRD DKI

Megapolitan
Thamrin City Kini, Keramaian yang Tak Merata di antara Warna-warni Pakaian

Thamrin City Kini, Keramaian yang Tak Merata di antara Warna-warni Pakaian

Megapolitan
Polisi Telah Indetifikasi Anggota Ormas yang Serang Lapak Pedagang Pasar Kutabumi

Polisi Telah Indetifikasi Anggota Ormas yang Serang Lapak Pedagang Pasar Kutabumi

Megapolitan
KLHK Diminta Tindak Pabrik di Bekasi yang Dianggap Bikin Alat Ukur Kualitas Udara Bermasalah

KLHK Diminta Tindak Pabrik di Bekasi yang Dianggap Bikin Alat Ukur Kualitas Udara Bermasalah

Megapolitan
Dishub DKI Tunggu LRT Jabodebek Beroperasi Komersil untuk Kaji Usul Ganjil Genap Diperluas

Dishub DKI Tunggu LRT Jabodebek Beroperasi Komersil untuk Kaji Usul Ganjil Genap Diperluas

Megapolitan
Tak Ada Tanda Penganiayaan pada Lansia yang Tewas Diduga Gantung Diri di Cengkareng

Tak Ada Tanda Penganiayaan pada Lansia yang Tewas Diduga Gantung Diri di Cengkareng

Megapolitan
Pekan Ini, Polda Metro Minta Keterangan Ahli Terkait Kasus Rumah Produksi Film Dewasa

Pekan Ini, Polda Metro Minta Keterangan Ahli Terkait Kasus Rumah Produksi Film Dewasa

Megapolitan
Tertangkapnya 13 Pelaku Pungli Sopir Truk di Babelan, Kerap Minta Uang hingga Rp 10.000 untuk Sekali Melintas

Tertangkapnya 13 Pelaku Pungli Sopir Truk di Babelan, Kerap Minta Uang hingga Rp 10.000 untuk Sekali Melintas

Megapolitan
Tembok Gedung yang Sedang Dihancurkan Timpa Permukiman Warga di Duren Sawit

Tembok Gedung yang Sedang Dihancurkan Timpa Permukiman Warga di Duren Sawit

Megapolitan
Selain Rusak Lapak di Pasar Kutabumi, Kelompok OTK Juga Jarah Dagangan Penjual

Selain Rusak Lapak di Pasar Kutabumi, Kelompok OTK Juga Jarah Dagangan Penjual

Megapolitan
Anggota DPRD DKI Usul Ganjil Genap Diperluas ke Jalan yang Dilintasi LRT Jabodebek

Anggota DPRD DKI Usul Ganjil Genap Diperluas ke Jalan yang Dilintasi LRT Jabodebek

Megapolitan
Dinas LH DKI Sebut KLHK Bakal Buat Aturan Standardisasi Alat Pengukur Kualitas Udara

Dinas LH DKI Sebut KLHK Bakal Buat Aturan Standardisasi Alat Pengukur Kualitas Udara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com