Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Sosok Wowon Erawan, Pembunuh Berantai di Bekasi, Cianjur, dan Garut

Kompas.com - 20/01/2023, 17:44 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Wowon Erawan alias Aki merupakan salah satu tersangka dalam kasus satu keluarga yang diracuni di Ciketing Udik, Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat.

Selain meracuni keluarganya di Bantargebang, Polda Metro Jaya mengungkap bahwa Wowon sudah pernah melakukan sejumlah tindak pidana.

Wowon diketahui pernah melakukan pembunuhan berantai terhadap enam korban di wilayah Cianjur dan Garut, Jawa Barat, buntut dari aksi penipuan yang dilakukannya.

Wowon mencari korban untuk ditipu

Baca juga: Wowon dkk Sudah Siapkan Lubang Kubur untuk Korban Sekeluarga Diracun di Bantargebang

Bersama dengan tersangka pembunuhan lainnya, yakni Duloh alias Solihin, Wowon melakukan aksi penipuan dengan bumbu supranatural.

Duloh menarasikan dirinya memiliki kemampuan untuk meningkatkan kekayaan, kemudian ia menyuruh Wowon mencari korban.

Setelah mendapatkan korban yang menginginkan 'kesuksesan', Wowon mengambil uangnya. Ketika kesuksesan tidak kunjung diraih, para korban pun menagih janji Duloh dan Wowon.

"Aki (Wowon) melapor pada Duloh, kemudian Duloh yang mengeksekusi korban dengan cara mengajak ke rumahnya, dikasih minum racun. Orang yang mengetahui juga dihilangkan," ungkap Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran, Kamis (19/1/2023).

Mendalangi dan mendanai kasus satu keluarga diracuni

Baca juga: Peran 3 Pembunuh Berantai yang Racuni Satu Keluarga di Bekasi, Didalangi dan Didanai Wowon

Berdasarkan keterangan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi, Wowon menyusun dan menyuruh Solihin dan tersangka lain, M Dede Solehudin untuk melakukan pembunuhan ketiga korban di Bekasi.

Selain itu, Wowon juga mendanai aksi pembunuhan ketiga korban yang diracun dengan racun pestisida dan racun tikus.

Memerintahkan mertuanya mendorong seorang TKW bernama Siti

Siti, tenaga kerja wanita (TKW) asal Garut, Jawa Barat, menjadi salah satu korban pembunuhan berantai Wowon dkk dengan cara didorong ke laut dari atas kapal.

Dalam aksinya, Wowon Erawan alias Aki memerintahkan mertuanya bernama Noneng untuk menjadi eksekutor pembunuhan itu.

Baca juga: Wowon Pembunuh Berantai Perintahkan Mertua Dorong TKW Siti ke Laut

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko menjelaskan, pembunuhan itu berawal karena korban menagih janji Wowon terkait hasil penggandaan uang.

Wowon pun menyebut bahwa Siti bisa mengambil uangnya yang telah digandakan itu di Mataram, Lombok.

"Jadi Siti ini menagih janji hasil penggandaan uang kepada tersangka. Kemudian, dibilang oleh Wowon bahwa ambilnya di Mataram," kata Trunoyudo kepada wartawan, Jumat (20/1/2023).

Namun, setelah mereka ada di atas kapal untuk menuju Mataram, nyawa Siti justru dihabisi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Megapolitan
Polisi Temukan 'Tisu Magic' hingga Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Polisi Temukan "Tisu Magic" hingga Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Video Pencurian Mesin 'Cup Sealer' di Depok Viral di Media Sosial

Video Pencurian Mesin "Cup Sealer" di Depok Viral di Media Sosial

Megapolitan
Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Megapolitan
Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Megapolitan
SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa 'Stasioner' untuk Tanggulangi Banjir

SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa "Stasioner" untuk Tanggulangi Banjir

Megapolitan
Gibran Kunjungi Rusun Muara Baru, Warga: Semoga Bisa Teruskan Kinerja Jokowi

Gibran Kunjungi Rusun Muara Baru, Warga: Semoga Bisa Teruskan Kinerja Jokowi

Megapolitan
Kunjungi Rusun Muara Baru, Gibran: Banyak Permasalahan di Sini

Kunjungi Rusun Muara Baru, Gibran: Banyak Permasalahan di Sini

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tewas Dibunuh Tantenya, Bocah 7 Tahun di Tangerang Sempat Hilang

Sebelum Ditemukan Tewas Dibunuh Tantenya, Bocah 7 Tahun di Tangerang Sempat Hilang

Megapolitan
ODGJ Diamankan Usai Mengamuk dan Hampir Tusuk Kakaknya di Cengkareng

ODGJ Diamankan Usai Mengamuk dan Hampir Tusuk Kakaknya di Cengkareng

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada Depok 2024 Dibuka, Berikut Syarat dan Ketentuannya

Pendaftaran PPK Pilkada Depok 2024 Dibuka, Berikut Syarat dan Ketentuannya

Megapolitan
Gibran Sambangi Rusun Muara Baru Usai Jadi Wapres Terpilih, Warga: Ganteng Banget!

Gibran Sambangi Rusun Muara Baru Usai Jadi Wapres Terpilih, Warga: Ganteng Banget!

Megapolitan
Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Megapolitan
Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com