Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, tak ada aktivitas yang terlihat di area depan rumah.
Hanya ada sebuah sepeda motor bebek yang terparkir di luar pagar.
Rumah bercat biru itu berada di sebuah gang sempit, di kawasan Sunter.
Sejumlah warga juga tampak melintasi ruas jalan di depan rumah AS. Beberapa anak terlihat berlari-larian di sisi rumah itu.
Reaksi tetangga
Kompas.com menemui tetangga AS yang mengaku terkejut dengan kabar bahwa pria itu pelaku terorisme. Beberapa di antaranya kaget lantaran AS dikenal pendiam.
Baca juga: Terduga Teroris yang Ditangkap di Tangsel Resign dari Bank Usai Jadi Simpatisan Habib
"Dia orangnya enggak pernah gaul, jarang keluar. Saya juga kaget denger katanya dia teroris tadi ditangkap," tutur salah satu warga berinisial S.
Sepengetahuan S, tersangka teroris itu dikenal pendiam dan pemalu. Terkadang, saat lewat di depan warga AS hanya menundukkan kepalanya.
"Dia kalau lewat kadang nyapa, tapi pendiem sih anaknya," ungkap S.
Sementara itu, warga lain berinisial W menuturkan, sejak pagi polisi sudah ramai berjaga di sekitar rumah AS. Setidaknya ada puluhan petugas yang mengaku anggota Densus 88.
"Tadi pagi ramai banget. Densus katanya, mau tangkap AS. Katanya sempat diintai dari jam 05.00, tapi mereka kecolongan AS-nya keburu berangkat kerja," kata W saat ditemui secara terpisah.
Baca juga: Geledah Rumah Tersangka Teroris di Sunter, Densus 88 Sita Laptop hingga Rekening Tabungan
Total, Densus 88 menangkap tiga tersangka teroris di wilayah Jakarta dan Tangerang Selatan (Tangsel) pada Jumat (20/1/2023).
"Pada hari Jumat tanggal 20 Januari 2023 telah dilakukan penangkapan terhadap tiga tersangka tindak pidana terorisme," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan saat dimintai konfirmasi.
Ketiga teroris itu berinisial AS yang ditangkap di Jakarta Utara, ARH di Jakarta Selatan, dan SN di Tangerang Selatan, Banten.
Ramadhan mengatakan, AS merupakan teroris yang masuk jaringan Negara Islam Indonesia (NII).
Sementara itu, dua tersangka lainnya berasal dari organisasi masyarakat yang dinyatakan terlarang di Indonesia.
"ARH ditangkap di Jakarta Selatan. SN di Tangsel. Nomor 2 dan 3 adalah DPO penangkapan Maret 2021 kelompok FPI Condet," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.