Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Remaja Perempuan Babak Belur, Mengaku Dikeroyok di Kafe Kawasan Kemang

Kompas.com - 21/01/2023, 19:17 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Remaja perempuan berinisial CP (16) babak belur diduga dikeroyok oleh sejumlah wanita di kafe kawasan Taman Kemang, Bangka, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.

CP menceritakan, insiden dugaan pengeroyokan yang dialami itu terjadi pada Jumat (20/1/2023) pukul 02.00 WIB.

Awalnya, ia sedang di panggung kafe tersebut. Lalu, seorang perempuan menghampirinya. 

"Pokoknya tiba-tiba ada yang tarik aku, yang tak aku kenal. Dia menarik aku dari atas ke bawah. Lalu dia bilang 'Lo yang mecahin bibir gue ya'," ujar CP saat dikonfirmasi, Sabtu (21/1/2023).

Baca juga: Seorang Pria Babak Belur Dihajar Massa Usai Tepergok Curi Motor di Kabupaten Bogor

CP yang tak terima diperlakukan seperti itu kemudian melawan. Terlebih, ia merasa tak mengenal dan tidak pernah melakukan apa yang dituduhkan.

"Karena aku merasa tidak salah, aku melawan. Saat itu kita masih satu lawan satu. Tiba-tiba temannya (datang), di situ aku ditarik. Bukan cuma tangan, tapi rambut juga ditarik jauh dari Amora," kata CP.

Saat itu, CP diduga dikeroyok perempuan yang disebutnya berjumlah tujuh orang. Ia juga mengaku diinjak sampai pingsan.

Bahkan, CP mengaku bahwa ia juga dipukul mengggunakan benda yang didengar seperti pecahan beling.

"Teman-temannya rameh banget yang aku ingat ada tujuh orang kurang lebih. Di situ mereka injaki aku semua. Di situ aku sudah lemas. Lalu aku dengar ada pecahan beling, itu yang buat kepala aku robek 3 sentimeter dan harus dijahit lima jaitan," kata CP.

Baca juga: Sepasang Kekasih Dikeroyok Saat Foto Prewedding di Jalan Antasari Jaksel

Selama ini, kata CP, ia tidak pernah terlibat permasalahan dengan orang lain, termasuk dengan para perempuan yang mengeroyoknya.

Akibat kejadian itu, CP melapor ke Polsek Mampang Prapatan. Namun, laporan CP ditolak dan disarankan untuk ke Polres Metro Jakarta Selatan.

"Tapi polisi sudah foto-foto luka aku sih. Rencana hari ini aku akan lapor ke Polres Metro Jakarta Selatan. Kemarin masih dirawat di rumah sakit, tapi hari ini sudah pulang," ucap CP.

Sementara itu, Kepala Polisi Sektor (Kapolsek) Mampang Prapatan Kompol Mashuri mengatakan, sampai saat ini belum ada laporan terkait dugaan penganiayaan itu.

Namun, penyidik Polsek Mampang Prapatan telah mendatangi lokasi kejadian dan tengah melakukan penyelidikan.

Cerita mengenai pengeroyokan ini viral di media sosial. Pihak keluarga CP berharap mendapat keadilan atas musibah yang dialami.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Jakarta Terkini (@jakarta.terkini)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Cabai Rawit di Pasar Perumnas Klender Turun Jadi Rp 40.000 Per Kilogram Setelah Lebaran

Harga Cabai Rawit di Pasar Perumnas Klender Turun Jadi Rp 40.000 Per Kilogram Setelah Lebaran

Megapolitan
Dukung Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Rp 22 Miliar, Fraksi PKS: Biar Nyaman Jadi Kantor Kedua

Dukung Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Rp 22 Miliar, Fraksi PKS: Biar Nyaman Jadi Kantor Kedua

Megapolitan
Harga Bawang Putih di Pasar Perumnas Klender Masih Stabil dari Sebelum Lebaran

Harga Bawang Putih di Pasar Perumnas Klender Masih Stabil dari Sebelum Lebaran

Megapolitan
PSI DKI Ingatkan Heru Budi soal Keberadaan Biro Jasa Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung

PSI DKI Ingatkan Heru Budi soal Keberadaan Biro Jasa Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung

Megapolitan
Penampilan Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Palsu TNI yang Kini Berbaju Tahanan

Penampilan Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Palsu TNI yang Kini Berbaju Tahanan

Megapolitan
Gerindra Mulai Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor untuk Pilkada 2024

Gerindra Mulai Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor untuk Pilkada 2024

Megapolitan
DBD di Jaksel Turun Drastis, dari 507 Menjadi 65 Kasus per April 2024

DBD di Jaksel Turun Drastis, dari 507 Menjadi 65 Kasus per April 2024

Megapolitan
Dalam Rapat LKPJ 2023, Heru Budi Klaim Normalisasi Berhasil Atasi Banjir Jakarta

Dalam Rapat LKPJ 2023, Heru Budi Klaim Normalisasi Berhasil Atasi Banjir Jakarta

Megapolitan
Pria di Bekasi Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Pria di Bekasi Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Tak Hanya Kader, PKS Juga Usulkan Anies dan Eks Kapolda Masuk Bursa Bacagub DKI

Tak Hanya Kader, PKS Juga Usulkan Anies dan Eks Kapolda Masuk Bursa Bacagub DKI

Megapolitan
Tak Lagi Dapat 'Privilege' KTP Jakarta, Warga: Akses Pendidikan dan Kesehatan Jangan Jomplang

Tak Lagi Dapat "Privilege" KTP Jakarta, Warga: Akses Pendidikan dan Kesehatan Jangan Jomplang

Megapolitan
Warga 'Numpang' KTP DKI: Pelayanan di Jakarta Itu Enak Banget, Administrasinya Enggak Ribet...

Warga "Numpang" KTP DKI: Pelayanan di Jakarta Itu Enak Banget, Administrasinya Enggak Ribet...

Megapolitan
Masuk Bursa Cagub DKI dari PKS, Khoirudin: Saya Kawal dari Dewan Saja...

Masuk Bursa Cagub DKI dari PKS, Khoirudin: Saya Kawal dari Dewan Saja...

Megapolitan
Maju di Pilkada Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Daftar Lewat Gerindra

Maju di Pilkada Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Daftar Lewat Gerindra

Megapolitan
Pendapatan Ojek Sampan Tak Cukupi Biaya Hidup, Bakar Terpaksa Berutang untuk Makan

Pendapatan Ojek Sampan Tak Cukupi Biaya Hidup, Bakar Terpaksa Berutang untuk Makan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com