JAKARTA, KOMPAS.com - Berita populer Jabodetabek sepanjang Minggu (22/1/2023) adalah tentang kasus balita yang tewas dianiaya kakek dan neneknya sendiri karena diduga jadi jaminan utang.
Sementara itu, artikel mengenai kesaksian tetangga balita tewas di Pasar Rebo juga menjadi salah satu berita terpopuler Jabodetabek.
Kemudian berita mengenai sederet motif Wowon cs bunuh keluarga sendiri dan TKW juga menjadi berita populer Jabodetabek lainnya.
Berikut ini adalah paparan dari tiga berita populer Jabodetabek yang telah disebutkan di atas:
Baca juga: KPAD Bekasi Akan Berikan Bantuan Pendidikan Balita Korban Kopi Racun Wowon cs
Seorang balita berinisial AF (2) tewas dalam kasus penganiayaan di Kelurahan Pekayon, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur, pada Selasa (17/1/2023) malam.
Ia adalah anak dari Sri Wahyuni yang dititipkan kepada Antonius Sirait dan Titin Hariyani pada April 2022.
Tim dokter Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo menyatakan, AF tewas akibat luka penganiayaan di kepala, mata, bibir, dan punggung. Baca selengkapnya di sini.
Tetangga dari Antonius Sirait dan Titin, pelaku pembunuhan balita berinisial AF (2) di Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta Timur, sempat melihat bayi malang itu mengalami lebam-lebam pada bagian wajah semasa hidup.
Warga berinisial M mengatakan, ia melihat AF mengalami luka lebam, Senin (16/1/2023) atau satu hari sebelum dinyatakan tewas pada Selasa (17/1/2023) malam.
"Saya taunya Senin (AF) ngeliatin saya saja, bawah matanya merah lebam. Kenapa? Saya enggak tau," tutur dia di Kelurahan Pekayon, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur, Jumat (20/1/2023). Baca selengkapnya di sini.
Baca juga: Kondisi Memprihatinakn Balita AF sebelum Tewas Dianiaya: Luka Lebam hingga Takut Lihat Kakek
Pembunuhan berantai yang dilakukan oleh Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh, dan M. Dede Solehudin di Cianjur, Garut, dan Bekasi, sejauh ini menelan nyawa sembilan orang.
Sebagian besar korban masih memiliki hubungan darah dengan para pelaku, yakni istri, anak, dan mertua. Berdasarkan penyelidikan, ada dua motif yang mendasari aksi tersangka.
Pertama adalah meningkatkan taraf ekonomi dengan cara mengaku memiliki kemampuan supranatural mendatangkan kekayaan.
Kedua, para pelaku takut aksi penipuan dan pembunuhannya terungkap. Baca selengkapnya di sini.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.