Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/01/2023, 06:15 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak kepolisian masih menelusuri jumlah korban pembunuhan berantai yang dilakukan oleh Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh, dan M Dede Solihin.

Sejauh ini jumlah korban pembunuhan berantai yang dilakukan Wowon cs di tiga lokasi berbeda, yakni Cianjur, Garut, dan Bekasi, Jawa Barat, ada sembilan orang.

Korban di Cianjur berjumlah lima orang, yakni Noneng, Wiwin, Bayu, Farida, dan Halimah. Sementara itu, korban di Garut ada satu orang, yaitu Siti.

Kemudian korban di Bekasi berjumlah tiga orang, yakni Ai Maimunah, Ridwan Abdul Muiz, dan Muhammad Riswandi.

Baca juga: Ini Sederet Motif Wowon cs Bunuh Keluarga Sendiri dan Para TKW

Namun, ada kemungkinan bahwa jumlah korban pembunuhan berantai yang dilakukan Wowon cs lebih dari sembilan orang.

Polisi menduga ada korban lain yang belum terungkap

Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengatakan tidak menutup kemungkinan ada korban lain yang belum terungkap.

Untuk itu, Fadil meminta apabila ada anggota keluarga hilang setelah berhubungan dengan tersangka dan belum kembali, keluarga bisa melapor kepada Polda Metro Jaya.

 Baca juga: Pembunuh Berantai di Bantargebang Sudah Habisi Nyawa 9 Orang, Polisi Curigai Ada Korban Lain

"Untuk kami lakukan penyelidikan sebagai data pembanding. Bagi yang punya keluarga yang pernah berhubungan dengan Wowon, Solihin, dan Dede, mungkin bisa berhubungan dengan Polda Metro Jaya," tutur Fadil dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Kamis (19/1/2023).

Polisi buka posko pengaduan untuk mencari korban lain

Polisi membuka posko pengaduan masyarakat terkait pembunuhan berantai di Bekasi, Garut, dan Cianjur, Jawa Barat.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan posko itu dibuka untuk mencari korban lain yang dibunuh ketiga tersangka.

Baca juga: Buka Kemungkinan Ada Korban Lain Pembunuhan Berantai di Bekasi, Polisi Bikin Posko Pengaduan

"Kami buka posko di Cianjur nanti. Kami akan selidiki sampai tuntas. Kami didampingi ahli dan tim psikologi forensik," ujar Hengki dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Kamis (19/1/2/2023).

Dengan dibukanya posko pengaduan tersebut, polisi memastikan bahwa kasus pembunuhan berencana ini belum selesai.

"Ini terus kami selidiki secara berkesinambungan, karena dari beberapa saksi, ada yang menyatakan 'masih ada teman kami belum jelas di mana'," jelas Hengki.

"Penyelidikan belum selesai, kami akan telusuri korban penipuan dan orang yang lainnya. Apakah memang ada di luar negeri atau di Indonesia," tambah dia.

Baca juga: Pembunuhan Berantai Wowon dkk Sejak 2020 Baru Terkuak 2023, Kriminolog: Daya Deteksi Polisi Belum Tinggi

Polisi dalami kemungkinan ada korban dan pelaku yang belum terungkap

Polisi masih memeriksa kemungkinan para pelaku menyembunyikan jasad korban lainnya.

Selain itu, kemungkinan adanya tersangka baru juga masih didalami oleh pihak kepolisian.

"Kita tetap tetap melakukan langkah-langkah proses penyelidikan dalam serangkaian penyidikan ini. Potensial untuk menambah tersangka tentu didasari nanti dengan alat bukti yang didapat oleh penyidik," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko, dikutip dari Kompas.tv.

Baca juga: Pembunuh Berantai Wowon dkk Juga Habisi Nyawa Balita, Polisi Masih Dalami Motifnya

"Jadi kita tidak bisa menyampaikan ada sesuatu yang memang bertambah atau tidak bertambah. Tetapi kalau nanti di lapangan didapati adanya suatu partner in crime, ada peran di situ, tentu ini akan mendasari pada alat bukti," sambung Trunoyudo.

Polisi akan dalami keterangan calon korban ke-10

Polda Metro Jaya akan mendalami informasi yang disampaikan oleh calon korban ke-10 dari kasus pembunuhan berencana Wowon cs, yakni Ujang Zainal.

Ujang merupakan tetangga dari pelaku Solihin. Adapun Ujang mengaku sempat meminum kopi saset beracun ketika bungkus kopi itu dipungut oleh tetangganya dan diberikan ke istri Ujang.

Baca juga: Polisi Akan Dalami Keterangan Calon Korban Ke-10 Aksi Pembunuhan Berencana Wowon cs

Trunoyudo Wisnu Andiko menyebut, pihaknya telah mengetahui keterangan terkait Ujang ini dan akan menyelidikinya

"Kami akan konfirmasi, kemudian kami akan tindak lanjuti. Apakah merupakan bagian dari korban ke-10 atau seperti apa nanti tindak lanjutnya, kami akan lihat," ujar Trunoyudo saat dihubungi Kompas.com, Minggu (22/1/2023).

Trunoyudo tidak mau terburu-buru menyebut bahwa Ujang adalah korban ke-10 yang akan dibunuh oleh Wowon cs.

Sebab, pihaknya perlu mengetahui informasi itu dari penyelidikan di Kabupaten Cianjur. Ditambah, sampel kopi yang diminum Ujang sudah tidak ada.

"Iya, betul (sampel tidak ada). Apakah itu (kopi saset) memang khusus untuk dia atau bagaimana, atau dia memang melihat yang menaruh itu pelaku, kan belum (tahu). Harus diteliti dulu dalam proses penyelidikan di Cianjur ini," jelas dia.

(Penulis: Joy Andre, Tria Sutrisna | Editor: Ambaranie Nadia Kemala Movanita).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Kasus Wanita Tewas di Cikarang, Ibunda Kenang Anaknya yang Pendiam dan Banyak Teman

Kasus Wanita Tewas di Cikarang, Ibunda Kenang Anaknya yang Pendiam dan Banyak Teman

Megapolitan
Kisah Perantau dari Pelosok Riau ke Jakarta: Banyak yang Bilang, Hidup di Jakarta Itu Keras

Kisah Perantau dari Pelosok Riau ke Jakarta: Banyak yang Bilang, Hidup di Jakarta Itu Keras

Megapolitan
Kasus Pembunuhan Wanita di Cikarang, Suami Akui Sayat Bibirnya

Kasus Pembunuhan Wanita di Cikarang, Suami Akui Sayat Bibirnya

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kebakaran di SMAN 6 Jakarta

Polisi Tutup Kasus Kebakaran di SMAN 6 Jakarta

Megapolitan
Teriakan Dasem Saat Temukan Anaknya Tewas dengan Bibir Tersayat di Cikarang

Teriakan Dasem Saat Temukan Anaknya Tewas dengan Bibir Tersayat di Cikarang

Megapolitan
Polisi Sebut Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Satpam SMAN 6 Jakarta

Polisi Sebut Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Satpam SMAN 6 Jakarta

Megapolitan
Kasus Wanita Tewas di Cikarang, Suami Telah Mengaku Membunuh ke Ibu Korban

Kasus Wanita Tewas di Cikarang, Suami Telah Mengaku Membunuh ke Ibu Korban

Megapolitan
Tampil di Acara Istana Berbatik, Pj Gubernur DKI Gunakan Berewok, Topi, dan Batik Bergambar Ondel-ondel

Tampil di Acara Istana Berbatik, Pj Gubernur DKI Gunakan Berewok, Topi, dan Batik Bergambar Ondel-ondel

Megapolitan
Pengendara Mobil Setuju Penerapan Parkir Bertarif Disinsentif

Pengendara Mobil Setuju Penerapan Parkir Bertarif Disinsentif

Megapolitan
Pasar Santa Belum Kenakan Tarif Parkir Disinsentif

Pasar Santa Belum Kenakan Tarif Parkir Disinsentif

Megapolitan
Pemotor Wanita Tabrak Tiang Listrik di Cilodong, Korban Dibawa ke RS

Pemotor Wanita Tabrak Tiang Listrik di Cilodong, Korban Dibawa ke RS

Megapolitan
Cerita Dasem Temukan Anaknya Meninggal dengan Bibir Tersayat...

Cerita Dasem Temukan Anaknya Meninggal dengan Bibir Tersayat...

Megapolitan
Jalan Merdeka Utara Ditutup Imbas Acara Istana Berbatik, Lalu Lintas Padat Merayap

Jalan Merdeka Utara Ditutup Imbas Acara Istana Berbatik, Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Masuk Daftar Tempat Parkir Bertarif Disinsentif, Pasar Santa Masih Berlakukan Harga Normal

Masuk Daftar Tempat Parkir Bertarif Disinsentif, Pasar Santa Masih Berlakukan Harga Normal

Megapolitan
Ahli Herpetologi: Ular Sanca Bertahan di Rumah Kosong karena Suhu Panas atau Baru Menetas

Ahli Herpetologi: Ular Sanca Bertahan di Rumah Kosong karena Suhu Panas atau Baru Menetas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com