Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengunjung Keluhkan Sistem Beli Tiket Masuk TMII Harus Online dan Nontunai

Kompas.com - 23/01/2023, 13:13 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Momen cuti bersama Tahun Baru Imlek pada Senin (23/1/2023) dimanfaatkan sejumlah masyarakat untuk berwisata dengan keluarga.

Ada yang melancong ke daerah lain, ada pula yang mengunjungi tempat wisata terdekat.

Bagi warga Jakarta Timur, ada sejumlah pilihan tempat wisata untuk dikunjungi selama periode libur panjang Hari Raya Imlek, salah satunya Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

Baca juga: Antrean Odong-Odong di TMII Mengular, Banyak yang Akhirnya Pilih Jalan Kaki

Namun, sejumlah wisatawan mengeluhkan sistem pembayaran tiket masuk TMII yang kini harus dibeli secara online dan dengan pembayaran nontunai.

Salah seorang pengunjung bernama Deri mengatakan, ia cukup kesulitan saat hendak membeli tiket masuk.

"Enggak bisa cash katanya kalau langsung. Jadi saya cari ATM dulu sebelum masuk karena biar enggak ribet," terang dia di lokasi, Senin.

Baca juga: TMII Tetap Didatangi Banyak Wisatawan meski Diguyur Hujan

Saat ini, TMII hanya membuka Pintu Masuk 3 saja. Bagi Deri, hal ini cukup menyulitkan.

Sebab, ia harus memutar cukup jauh usai setor tunai di ATM lantaran pembelian tiket tidak bisa secara tunai.

"Agak ramai juga jalanan jadi enggak bisa cepat jalannya. Anak sempat nangis karena enggak sabar naik kereta gantung," tutur Deri.

Menurut dia, seharusnya pihak TMII membuka pintu masuk khusus pembayaran tunai, terutama jika ingin mengurai keramaian di Pintu Masuk 3.

"Jadi orang punya pilihan. Enggak semua sudah go cashless sekarang. Untung saya masih paham cara transfer dan lainnya. Kalau orang yang enggak paham bagaimana?" kata Deri.

Baca juga: Momen Keseruan Warga di TMII Saat Detik-detik Pergantian Tahun, Teriak hingga Rekam Pesta Kembang Api

Hal serupa juga dikeluhkan oleh Nimas yang datang bersama tiga kawannya.

Nimas sudah mengetahui bahwa tiket masuk TMII bisa dibeli secara daring dan nontunai.

"Tapi aku kira beli OTS (on the spot atau langsung) bisa cash," tutur dia.

Pada saat berkunjung, Nimas mengaku saldo e-wallet-nya kosong.

Ia pun terpaksa meminta tolong kepada salah satu teman untuk membayarkan tiketnya terlebih dulu.

Baca juga: Momen Keseruan Warga di TMII Saat Detik-detik Pergantian Tahun, Teriak hingga Rekam Pesta Kembang Api

"Jadinya enggak enak karena utang dulu. Setahu saya beli jajan di dalem enggak bisa cashless, jadi untung juga aku bawa cash," terang Nimas.

Sementara pengunjung lain bernama Fadil, ia mengatakan tidak memiliki masalah dengan sistem pembayaran tersebut.

Hanya saja, ia menyayangkan keputusan pihak TMII yang dirasa membatasi pilihan wisatawan.

"Kayaknya enggak semua orang bisa pake e-wallet deh. Ya kurang tepat aja ngilangin pilihan bayar tunai," tutur Fadil.

Baca juga: Transjakarta Tambah Armada pada Perayaan Malam Tahun Baru di TMII, Simak Rutenya..

Senada dengan Deri, ia pun menyarankan agar TMII berlakukan pembayaran tunai di titik khusus.

"Kalau begitu kata saya sih bakal makin banyak wisatawan yang dateng ya, kan bayarnya bisa tunai yang enggak ribet," pungkas Fadil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Megapolitan
Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran 'Saudara Frame', Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran "Saudara Frame", Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Megapolitan
Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Megapolitan
JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

Megapolitan
Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Megapolitan
Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' ke RS Polri

Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" ke RS Polri

Megapolitan
Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Megapolitan
Sebelum Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Sebelum Toko "Saudara Frame" Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Megapolitan
Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Megapolitan
Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com