Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lubang Kubur Sudah Disiapkan di Dekat Rumah, Wowon Diduga Juga Targetkan Bunuh Istri Keempat dan Anak-anaknya

Kompas.com - 23/01/2023, 16:05 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana pembunuhan berantai oleh Wowon Erawan alias Aki dan kawan-kawanya diduga belum berakhir di Bantargebang, Bekasi, pada Kamis (12/1/2023).

Seperti diketahui, Wowon menjadi serial killer alias pembunuh berantai bersama dua rekannya, Solihin alias Duloh dan Muhammad Dede Solehudin.

Sembilan orang telah menjadi korban dari trio pembunuh berantai itu, tiga di antaranya merupakan para istri dari Wowon. Adapun Wowon diketahui memiliki enam orang istri.

Setelah Wowon ditangkap, polisi menemukan lubang berukuran sekitar 60 x 90 sentimeter dengan kedalaman hampir dua meter.

Lubang itu diduga dipersiapkan menjadi lubang kubur untuk istri keempatnya, Iis Suryati dan dua anaknya.

Baca juga: Polisi Buka Peluang Penggalian Kembali Makam Halimah, Istri Wowon yang Diduga Dibunuh Solihin

Lubang tersebut ditemukan di rumah Wowon di Kampung Babakan Mande RT2/5, Desa Gunungsari, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur.

Yuyun Mulyani (62), tetangga Wowon, mengatakan, saat sejumlah Polisi datang beberapa waktu lalu dan menggali tanah di pinggir rumah Wowon, polisi lalu menemukan lubang tersebut.

"Polisi menemukan lubang juga di dalam rumah Pak Wowon, yang ditutupin keramik," kata Yuyun dilansir dari TribunJakarta.com, Senin (22/1/2023).

Berdasarkan beberapa keterangan warga dan kerabat istri Wowon, lanjut dia, lubang yang berada di kamar tersebut disiapkan untuk membunuh Iis Suryati dan kedua anaknya.

"Iya, katanya rencana istri dan anaknya juga akan dibunuh pada Rabu (25/1/2023) ini, dan dibuang ke lubang di kamar yang sudah disiapkan," katanya.

Baca juga: Ahli Psikologi Forensik: Rata-rata Setiap 35 Bulan Pembunuh Berantai Akan Ulangi Perbuatannya

Sementara itu, Dirkrimum Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi membenarkan polisi menemukan sebuah lubang di dalam rumah pelaku Wowon.

"Terkait adanya jugaan itu bagian dari rencana pelaku untuk membunuh istrinya hingga saat ini kami masih melakukan penyelidikan," katanya.

Iis menikah dengan Wowon sejak 2005. Dari pernikahannya dengan Wowon, Iis memiliki dua anak. Kepada Iis, Wowon mengaku pernah menikah sebanyak tiga kali.

Adapun Iis kini menjadi perempuan keempat yang dinikahi Wowon. "Sebelum menikah dengan saya, dia sudah pernah menikah, dan menceraikan istri pertama sampai yang ketiga," ucap Iis.

Iis Suryati mengaku tak pernah menaruh curiga kepada sang suami. Ia mengatakan bahwa kepribadian Wowon tidak berbeda dengan orang lain.

Kompas.com/Anggara Kusumaatmaja Infografik: Menelusuri Jejak Pembunuhan Berantai di Cianjur-Garut-Bekasi

Perbuatan Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Dulah, dan Muhammad Dede Solehudin merupakan komplotan serial killer atau pembunuh berencana yang sudah menghabisi nyawa banyak korban.

Baca juga: Usai Bunuh Keluarganya di Bekasi, Wowon Targetkan Bunuh Tetangga Solihin untuk Buang Sial

Perbuatan Wowon terungkap justru saat ia secara tega membunuh dengan meracun anak dan istrinya sendiri di Bantargebang, Bekasi. Saat itu, warga dikejutkan dengan temuan ada lima orang yang terkapar lemas di sebuah rumah kontrakan.

Para pelaku tega meracun keluarganya sendiri karena para korban mengetahui tindak pidana yang dilakukan sebelumnya oleh pelaku.

Berangkat dari situ, aparat menemukan fakta lain bahwa Wowon dkk telah membunuh banyak orang di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Sudah Buat Lubang Kubur, Wowon Diduga Target Istri Keempat yang Tak Pernah Curiga. (Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Jaisy Rahman Tohir)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com