Eksekusi kedua korban dilakukan pada waktu berbeda, tetapi di tahun yang sama.
Trunoyudo menyebutkan bahwa Siti tewas dibunuh oleh mertua Wowon, yakni Noneng.
Berdasarkan keterangan Wowon, Noneng merupakan ibu dari istri pertamanya di Cianjur yang bernama Wiwin.
Baca juga: Fakta Terbaru Pembunuhan Berantai di Cianjur-Garut- Bekasi
Kepada penyidik, Wowon mengaku bahwa Siti didorong dari atas kapal oleh Noneng dalam perjalanan menuju Mataram dari Surabaya. Aksi keji itu dilakukan oleh Noneng atas perintah dan tekanan dari Wowon.
"Jadi Siti ini menagih janji hasil penggandaan uang kepada tersangka. Kemudian, dibilang oleh Wowon bahwa ambilnya di Mataram," kata Trunoyudo
"Siti berangkat ke Mataram bersama Noneng, kemudian yang mendorong Siti adalah Noneng, itu atas perintah Wowon," sambung dia.
Sementara itu, polisi masih menyelidiki penyebab kematian korban Farida yang jasadnya ditemukan di lubang galian dekat rumah Wowon.
Belum puas dengan rentetan pembunuhan yang mereka lakukan, para pelaku kemudian membunuh sejumlah korban di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Wowon dan Solihin menghabisi nyawa Noneng dan Wiwin. Hal itu dilakukan untuk menutupi penipuan dan pembunuhan yang telah dilakukan para pelaku.
Trunoyudo menyebutkan, Noneng dan Wiwin dikubur dalam satu lubang galian yang sama di dekat rumah pelaku di Cianjur.
"Di Cianjur ada Noneng dan juga Wiwin yang merupakan mertua dan juga istri dari pelaku Wowon. (Kedua korban) dimasukkan ke dalam lubang yang sudah disiapkan di rumah," kata Trunoyudo.
Seorang balita bernama Bayu (2) juga turut menjadi korban kekejian Wowon dkk. Jasad Bayu dikubur di lubang lain yang tak jauh dari rumah pelaku di Cianjur.
Berdasarkan penelusuran, korban Bayu merupakan anak Wowon dari pernikahannya dengan Ai Maimunah.
Belakangan diketahui bahwa Ai Maimunah merupakan anak dari Halimah. Wowon menikahi Ai Maimunah secara siri setelah Halimah meninggal dunia.
"Ini kemudian berlanjut ke TKP (pembunuhan) di Bekasi, yakni korban Ai Maimunah (40), Ridwan Abdul Muiz (23), dan Muhammad Riswandi (17)," tutur Trunoyudo.