Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perhiasan Emas Jadi Petunjuk Misteri Kerangka Manusia yang Ditemukan di Rorotan

Kompas.com - 24/01/2023, 18:48 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Keluarga perempuan yang diduga hilang masih menunggu kepastian soal identitas kerangka manusia yang ditemukan di Rorotan, Jakarta Utara, pada Senin (23/1/2023).

Kerangka yang diduga perempuan berinisial I (30) ditemukan di semak-semak dekat klaster perumahan.

Untuk memastikan identitasnya, pihak keluarga melakukan tes DNA di RS Polri Kramatjati, jakarta Timur.

"Belum tahu jelas hasilnya (tes DNA) kapan (keluar). Tadi kata polisi masih nunggu pihak forensik juga," kata suami dari perempuan yang hilang, Ahmad Rifa'i, di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Selasa (24/1/2023).

Baca juga: Kerangka Manusia Ditemukan di Semak-semak Rorotan Jakarta Utara

Tes DNA dilakukan oleh anak Ahmad dan I untuk mengidentifikasi identitas kerangka. Tes dilaksanakan di Gedung DVI RS Polri Kramatjati.

Meski masih menunggu hasil tes DNA, Ahmad menegaskan bahwa ia tidak yakin kerangka tersebut benar istrinya yang menghilang.

"Saya enggak yakin. Sampai sekarang masih enggak yakin," ia berujar.

Namun, Ahmad tidak menampik bahwa perhiasan yang ditemukan di lokasi kerangka berada cocok dengan yang dimiliki istrinya.

Baca juga: Kerangka Manusia Ditemukan di Semak-semak Rorotan, Diduga Perempuan yang Hilang pada 2022

Yakini ada unsur kekerasan

Ahmad mengatakan, ia meyakini ada unsur kekerasan dilakukan pada jenazah yang kini berwujud kerangka.

Sebab, imbuh dia, posisi kerangka dan perhiasan tidak berada dalam jarak yang berdekatan.

"Posisi emas dan rangka jenazah terpisah. Perhiasan lain kayak cincin dan kalung enggak ada di tempat," papar Ahmad.

"Sepertinya jenazah enggak berbusana. Kalau pakai busana, enggak mungkin (kondisi jenazah) dalam sebulan sudah rusak," imbuh dia.

Ahmad mengatakan bahwa pihaknya ikhlas jika kerangka tersebut terbukti sebagai istrinya yang hilang sejak 26 Desember 2022.

"Ikhlas dan tabah. Yang penting sudah ketemu. Sudah ada kepastian gitu," imbuh dia.

Baca juga: Kerangka Manusia Ditemukan di Rorotan, Keluarga Perempuan Diduga Hilang Tunggu Hasil Otopsi

Penemuan kerangka manusia di semak-semak

Diberitakan sebelumnya, sesosok kerangka manusia ditemukan di semak-semak di sebuah kluster perumahan wilayah Rorotan, Senin sore.

Korban diduga merupakan seorang perempuan berinisial I yang sudah menghilang sebulan terakhir.

Kakak sepupu korban bernama Marjan (40) menjelaskan, penemuan jenazah korban bermula saat anak-anak bermain burung di dekat tempat kejadian perkara (TKP).

Saat itu, kerangka I tergeletak di perkebunan di kawasan tersebut.

Baca juga: Kerangka Diduga Perempuan Ditemukan di Rorotan, Keluarga: Korban Sempat Hilang Beberapa Kali

Mereka pun segera melapor ke kepala sekuriti. Pihak sekuriti menduga, kerangka adalah anggota keluarga Marjan yang sudah satu bulan dilaporkan menghilang.

Hal itu makin menguat ketika ditemukan perhiasan yang masih dikenakan oleh korban.

Marjan menuturkan, jenazah yang diduga adik sepupunya itu dibawa ke RS Polri Kramatjati untuk dilakukan otopsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com