Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pujian Jokowi untuk Heru Budi, Sukses Bebaskan Lahan untuk Sodetan Kali Ciliwung

Kompas.com - 25/01/2023, 06:30 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan pujian kepada Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono karena berhasil menyelesaikan masalah pembebasan lahan untuk proyek sodetan Sungai Ciliwung-Kanal Banjir Timur (KBT).

Jokowi mengatakan, proyek sodetan Ciliwung-KBT sempat mangkrak selama 6 tahun karena kendala pembebasan lahan.

"Saya juga kaget dikerjakan oleh Pak Gubernur Heru. Saya enggak tahu pendekatannya apa, tapi selesai. Sehingga saya ke sini tadi karena sudah selesai," kata Jokowi usai meninjau proyek tersebut, Selasa (24/1/2023).

Sodetan Sungai Ciliwung-KBT ditargetkan rampung April 2023

Baca juga: Jokowi Sebut Sodetan Sungai Ciliwung-KBT Ditargetkan Rampung April 2023

Setelah mangrak selama 6 tahun, proyek sodetan Sungai Ciliwung dan KBT ditargetkan rampung pada tahun ini.

Menurut Jokowi, sodetan Sungai Ciliwung dan KBT diperkirakan akan selesai dalam beberapa bulan ke depan.

"Ini mungkin April Insya Allah sudah selesai sodetan Ciliwung yang sudah berhenti 6 tahun," kata Jokowi.

Sodetan Sungai Ciliwung hampir rampung, banyak lahan banjir yang akan berkurang

Baca juga: Sodetan Kali Ciliwung Hampir Rampung, Jokowi: Banyak Lahan Banjir di Jakarta yang Akan Berkurang

Pembangunan proyek sodetan Sungai Ciliwung ke Kanal Banjir Timur dapat berdampak besar untuk meminimalisir banjir di Jakarta.

Jokowi mengatakan bahwa akan ada banyak lahan banjir di Jakarta yang berkurang karena proyek tersebut.

"Kita harapkan nanti di April insya Allah sudah selesai, dan ini akan mengurangi banyak sekali lahan genangan, lahan banjir yang ada di Jakarta," terang Jokowi.

Jokowi menjelaskan, sodetan ini akan dapat mengalihkan air dari Sungai Ciliwung menuju KBT melalui dua terowongan berukuran masing-masing 3,25 meter.

Baca juga: Panglima: Tak Semua TNI Pakai Pelat Dinas, Kita Tertibkan Lagi, kalau Susah Dikandangkan Mobilnya!

Ia menyebutkan, debit air yang dapat dialihkan sebesar 33 hingga 63 meter kubik per detik.

"Kalau nanti sudah berfungsi, ini sangat mengurangi banjir yang ada di Jakarta," kata Jokowi.

Menurut Jokowi, masalah banjir Jakarta yang berasal dari hulu sudah teratasi dengan adanya Bendungan Ciawi dan Sukamahi yang berfungsi sebagai pengendali air yang mengalir menuju Jakarta.

Namun, Jokowi menekankan bahwa pembangunan bendungan dan sodetan tidak cukup, normalisasi sungai-sungai yang melintasi Jakarta harus dilanjutkan.

Sementara itu, Heru Budi mengatakan bahwa penyambungan pipa di titik 3 proyek sodetan Ciliwung-KBT hampir rampung.

Baca juga: Setelah Mangkrak 6 Tahun, Heru Budi Pastikan Sodetan Ciliwung-KBT Berfungsi Akhir April

"Penyambungan pipa sudah selesai. Tinggal menyambung sekian sentimeter. Tadi sudah dilihat oleh Bapak Presiden," kata Heru ketika meninjau Titik 3 proyek sodetan Ciliwung-KBT di Kanal Banjir Timur, Kelurahan Cipinang Besar Selatan, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa.

"Di sini nanti perapihan untuk pelebaran kali, dan itu sampai dengan bulan April. Insha Allah akhir April bisa semua berfungsi, dan tentunya mengurangi banjir di Jakarta," sambung Heru.

Normalisasi dan sodetan Ciliwung tidak ada perkembangan selama 6 tahun

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkapkan, tidak ada perkembangan berarti pada proyek normalisasi Sungai Ciliwung dan sodetan Sungai Ciliwung-Kanal Banjir Timur (KBT) yang sudah berjalan selama enam tahun.

Baca juga: Menteri PUPR: Normalisasi dan Sodetan Ciliwung 6 Tahun Enggak Diapa-apain

Padahal, menurut Basuki, kedua proyek tersebut dapat mengurangi banjir di ibu kota bila dikerjakan secara konsisten.

"Kalau konsisten dilakukan dari dulu pasti sudah berkurang, yang masalahnya tadi Pak Presiden bilang, 6 tahun enggak diapa-apain, normalisasi enggak diapa-apain, sodetan enggak diapa-apain," kata Basuki seusai meninjau proyek tersebut, Selasa.

Anggaran sodetan Ciliwung-KBT capai Rp 1,2 Triliun

Basuki mengungkapkan, anggaran proyek sodetan Sungai Ciliwung-Kanal Banjir Timur (KBT) menelan biaya hingga Rp 1,2 triliun.

Baca juga: Anggaran Sodetan Ciliwung-KBT Rp 1,2 Triliun, Menteri PUPR: Mahal, tetapi Bermanfaat

Basuki mengakui, biaya yang dikeluarkan untuk proyek tersebut memang sangat besar. Namun, ia menekan bahwa akan bermanfaat untuk mengendalikan banjir di Jakarta.

"(Anggarannya) sekitar Rp 1,2 triliun, jadi mahal tapi insya Allah itu ada manfaatnya di pengendalian banjir," kata Basuki.

Basuki mengatakan, biaya tersebut hanya untuk pembangunan sodetan, belum termasuk biaya pembebasan lahan.

"Kan dua terowongan, (masing-masing) 3,5 (meter), jadi 4 meter outer diamaternya tapi dipasang dengan beton setengah-setengah meter jadi 3,5 meter, mahalnya di situ," kata dia.

(Penulis: Ardito Ramadhan, Nabilla Ramadhian | Editor: Novianti Setuningsih, Ambaranie Nadia Kemala Movanita, Icha Rastika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com