Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Patah sejak Bulan Lalu, Pagar Pembatas Jembatan Cilincing Marunda Tak Kunjung Dibenahi

Kompas.com - 25/01/2023, 09:04 WIB
Zintan Prihatini,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pagar pembatas Jembatan Cilincing Marunda, Jakarta Utara, yang patah tak kunjung dibenahi. Padahal, pembatas jembatan itu sudah rusak sejak 27 Desember 2022.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, Selasa (24/1/2023) sore, terlihat pagar pambatas beton di area tengah jembatan patah.

Puing-puingnya pun masih berserakan di area bawah jembatan. Sebagai penanda, seng dipasang di sekitar puing pagar pembatas tersebut.

Baca juga: Pagar Pembatas Jembatan Marunda Cilincing Patah, Sisi-sisinya Retak

Jika melongok dari atas Jembatan Cilincing Marunda, tampak beberapa pedagang kaki lima dan warga beraktivitas di bawah jembatan. Mereka berjarak sekitar 5 meter dari lokasi patahnya pagar pembatas jembatan tersebut.

Sementara itu, sisi-sisi jembatan juga tampak retak. Hanya ada seng dan beton pengaman yang dipasang di dekat lokasi.

Kondisi ini juga menghalangi pengguna jalan yang melintas. Pantauan di lokasi, kemacetan panjang kerap terjadi karena jalanan dilintasi truk bermuatan besar.

Baca juga: Petugas Pasang Beton dan Lampu pada Pagar Pembatas Jembatan Cilincing Marunda yang Patah

Tak jarang, pengendara motor harus "bertarung" di antara truk trailer yang melintas di ruas jalan itu.

Beberapa warga berusaha mengurai kemacetan sembari membawa wadah plastik agar diisi uang oleh pengendara yang melintasi jembatan.

Salah satu pengendara motor bernama Taufik (27) mengatakan, setiap kali dia melewati Jembatan Cilincing Marunda, kemacetan selalu terjadi.

"Di sini memang sering macet. Kadang bisa sampai 30 menit. Apalagi kalau siang truk pada lewat," kata Taufik saat ditemui di Jembatan Cilincing Marunda.

Baca juga: Pujian Jokowi atas Gerak Cepat Heru Budi Lanjutkan Proyek Sodetan Ciliwung yang Mangkrak 6 Tahun...

Struktur jembatan yang menanjak membuat Taufik waswas karena khawatir truk tak mampu melintas. Oleh sebab itu, Taufik mengaku harus ekstra hati-hati saat melewati jembatan, terutama ketika macet.

"Karena bagian jembatan ada yang roboh itu, kan dibatasi pakai seng jadi jalanan enggak bisa dilewati sepenuhnya sama kami," imbuh Taufik.

Sebelumnya, Kepala Suku Dinas Bina Marga Jakarta Utara Ilham Raya menjelaskan, kerusakan pada sisi jembatan dikarenakan seringnya truk bermuatan besar melintas.

"Karena getaran (dari mobil) kan lumayan setiap hari. Mobilnya tronton, besar. Kalau dari konstruksi jembatannya masih utuh, hanya pagar pengaman jembatannya (rusak)," ujar Ilham saat dihubungi Kompas.com, Rabu (28/12/2022).

Baca juga: Ada Demo 100.000 Perangkat Desa, Jalan di Sekitar Gedung DPR Ditutup Pagi ini

Sejauh ini, lanjut Ilham, Sudin Bina Marga telah memasang beton pengaman agar pengendara tak melintasi area yang retak. Pada malam hari, area tersebut juga dipasangi lampu-lampu sebagai penanda.

"(Pagar jembatan patah) nanti diganti, tapi itu bukan dari Sudin tapi dari Dinas Bina Marga," ucap Ilham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Teralisasi

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Teralisasi

Megapolitan
Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com