JAKARTA, KOMPAS.com - Massa dari Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) yang menggelar aksi demonstrasi di kawasan Gedung DPR/MPR, Jakarta Pusat, Rabu (25/1/2023) membubarkan diri.
Pantauan Kompas.com di lokasi, demonstran mulai meninggalkan kawasan Gedung DPR/MPR sekitar pukul 12.43 WIB, usai mendengar respons dari anggota Komisi II DPR dari Fraksi Demokrat Herman Khaeron dan Muhammad Toha dari Fraksi PKB.
Para anggota PPDI yang hadir kemudian berjalan beriringan meninggalkan lokasi. Kepolisian terlihat membantu bubaran massa agar berjalan aman.
Spanduk tuntutan yang terpasang di depan pagar DPR juga sudah diturunkan. Namun, bendera PPDI masih bertengger di pagar Gedung DPR/MPR.
Baca juga: Demo di Gedung DPR, Ini Sederet Tuntunan Massa Perangkat Desa
Jalan Gatot Subroto di depan Gedung DPR RI telah kembali dibuka. Lalu lintas terpantau ramai lancar.
Ketua Pengurus Pusat PPDI Cuk Suyadi membeberkan beberapa hal yang disuarakan oleh para perangkat desa. Pertama, PPDI menuntut status perangkat desa apakah termasuk Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) atau Aparatur Sipil Negara (ASN).
Pasalnya, status antara perangkat desa dengan PPPK maupun ASN berbeda.
"Dalam Undang-undang kepegawaian Nomor 5 Tahun 2014 tentang PNS, itu PNS hanya ada dua yaitu ASN sama PPPK. Harapan teman-teman, untuk perangkat desa ini masuk ke dalam unsur kepegawaian," ujar Suyadi di depan Gedung DPR/MPR, Rabu.
Kedua, menuntut kesejahteraan perangkat desa termasuk tunjangan. Suyadi menerangkan, bahwa selama ini perangkat desa tak mendapatkan penghasilan tetap (siltap) sesuai PP 11 tahun 2019 senilai Rp 2.200.000.
Menurutnya, siltap yang didapatkan kepala desa maupun perangkat desa di sejumlah wilayah masih kurang dari ketetapan dalam PP tersebut.
Baca juga: Imbas Demo Ojol Tolak ERP di DPRD DKI, Lalin Jalan Kebon Sirih Padat Merayap
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.