Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Ibu Diduga Tega Aniaya Balita hingga Tewas di Duren Sawit, Polisi: Kesal karena Korban Sering Rewel

Kompas.com - 25/01/2023, 14:55 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian Resor (Polres) Metro Jakarta Timur masih berupaya menyelidiki dugaan pembunuhan balita perempuan berinisial NA (2) yang diduga dibunuh ibunya, NK (20).

NK diduga menganiaya putrinya hingga tewas di unit kontrakan daerah Kelurahan Klender, Kecamatan Duren Sawit. NK pun berupaya menguburkan korban di rumah neneknya di Kelurahan Pulogebang, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur.

Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, Kapolsek Cakung Komisaris Syarifah Chaira mengatakan, NK tega membunuh darah dagingnya karena kesal korban kerap menangis atau rewel.

Puncaknya, sepekan sebelum korban tewas pada Senin (23/1/2023), NK menendang korban hingga korban jatuh dan mengalami luka berat pada bagian tangan dan dahi.

"Ibunya yang diduga tersangka kesal dan menendang korban hingga jatuh. Tangannya terpelintir dan kepala bagian kening terbentur," kata Syarifah, dilansir dari TribunJakarta.com, Rabu (25/1/2023).

Baca juga: Balita Tewas dengan Tubuh Luka-luka di Duren Sawit, Diduga Dianiaya Ibu Kandung

Kala itu NK sempat berupaya memberikan pertolongan dengan membawa korban ke tukang urut, lalu diberi ramuan herbal kencur dan diperban. NA juga sempat dibawa ke puskesmas untuk dibersihkan lukanya.

Namun, buruknya kondisi luka membuat korban membutuhkan penanganan medis lebih lanjut. Akhirnya, pada Senin (23/1/2023) NK berniat membawa korban ke rumah sakit di wilayah Kecamatan Pulogadung.

Nahas, belum sempat mendapat pengobatan, NA kembali menangis kesakitan. NK pun justru mencekik korban hingga dua kali sehingga balita tidak berdosa itu meninggal.

"Melihat korban sesak, (cekikan) dilepas dan didiamkan. Beberapa menit kemudian NK melihat korban diam dan kaku. Ketika dipegang, tangannya sudah dingin," ujar Syarifah.

Mendapati korban kehilangan nyawa, NK lalu menghubungi ibunya atau nenek korban yang berdomisili di wilayah Kelurahan Pulogebang, Kecamatan Cakung.

Pada Senin (23/1/2023) sekitar pukul 19.00 WIB, NK berangkat mengantarkan korban yang sudah meninggal ke rumah orangtuanya untuk dimakamkan di Kelurahan Pulogebang.

Baca juga: Nasib Balita AF Sebelum Tewas Dianiaya Kakek-Neneknya: Sering Dimarahi dan Ditinggal Sendirian

Namun, pada Selasa (24/1/2023) sekitar pukul 10.00 WIB, perbuatan keji NK terungkap. Warga sekitar mendapati luka kekerasan pada sekujur jasad korban ketika balita malang itu sedang dimandikan.

"(Setelah) laporan dari masyarakat, kami datangi sehingga penguburan ditunda. Sudah kami bawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk diotopsi. Tanda kekerasan pada sekujur tubuh," tutur Syarifah.

Jajaran Unit Reskrim Polsek Cakung pun melakukan penyelidikan. Polisi juga telah menangkap NK, menyita barang bukti, serta memeriksa sejumlah saksi untuk mengungkap kasus.

Lantaran kasus ini melibatkan anak, proses penyidikan lebih lanjut dilimpahkan dari Unit Reskrim Polsek Cakung ke Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Ibu di Jakarta Timur Tega Habisi Nyawa Balita Hanya karena Rewel. (Penulis: Bima Putra | Editor: Satrio Sarwo Trengginas)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jakarta Lebaran Fair Jadi Hiburan Warga yang Tak Mudik

Jakarta Lebaran Fair Jadi Hiburan Warga yang Tak Mudik

Megapolitan
Pemkot Tangsel Menanti Bus Transjakarta Rute Pondok Cabe-Lebak Bulus Beroperasi

Pemkot Tangsel Menanti Bus Transjakarta Rute Pondok Cabe-Lebak Bulus Beroperasi

Megapolitan
Jelang Hari Terakhir, Jakarta Lebaran Fair Masih Ramai Dikunjungi

Jelang Hari Terakhir, Jakarta Lebaran Fair Masih Ramai Dikunjungi

Megapolitan
Berenang di Kolam Dewasa, Bocah 7 Tahun di Bekasi Tewas Tenggelam

Berenang di Kolam Dewasa, Bocah 7 Tahun di Bekasi Tewas Tenggelam

Megapolitan
Bangunan Toko 'Saudara Frame' yang Terbakar Hanya Punya 1 Akses Keluar Masuk

Bangunan Toko "Saudara Frame" yang Terbakar Hanya Punya 1 Akses Keluar Masuk

Megapolitan
Pemkot Dukung Proyek MRT Menuju Tangsel, tetapi Butuh Detail Perencanaan Pembangunan

Pemkot Dukung Proyek MRT Menuju Tangsel, tetapi Butuh Detail Perencanaan Pembangunan

Megapolitan
Fakta-fakta Penemuan Jasad Wanita yang Sudah Membusuk di Pulau Pari, Hilang Sejak 10 Hari Lalu

Fakta-fakta Penemuan Jasad Wanita yang Sudah Membusuk di Pulau Pari, Hilang Sejak 10 Hari Lalu

Megapolitan
Cerita 'Horor' Bagi Ibu Pekerja Setelah Lebaran, ART Tak Kembali dan Minta 'Resign'

Cerita "Horor" Bagi Ibu Pekerja Setelah Lebaran, ART Tak Kembali dan Minta "Resign"

Megapolitan
Polisi Pastikan Kecelakaan yang Tewaskan Penumpang Motor di Bekasi Bukan karena Balapan Liar

Polisi Pastikan Kecelakaan yang Tewaskan Penumpang Motor di Bekasi Bukan karena Balapan Liar

Megapolitan
MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

Megapolitan
Polisi Periksa Satpam dan 'Office Boy' dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Polisi Periksa Satpam dan "Office Boy" dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Megapolitan
Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Megapolitan
4 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

4 Korban Kebakaran "Saudara Frame" yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

Megapolitan
4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

Megapolitan
Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com