Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belasan Siswa SDN Pengasinan 1 Keracunan, Sekolah Akui Kecolongan karena Beri Roti Kedaluwarsa

Kompas.com - 25/01/2023, 20:57 WIB
M Chaerul Halim,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Belasan siswa SDN Pengasinan 1, Sawangan, Depok, yang keracunan diduga akibat memakan roti gratis yang sudah kedaluwarsa.

Hal itu diungkapkan salah satu orangtua murid, Rosita, saat mengecek ke SDN Pengasinan 1 pada Selasa (24/1/2023).

Rosita mengaku telah menemukan beberapa bekas kemasan roti di tempat sampah yang sudah kedaluwarsa.

Pada masing-masing kemasan itu tertera masa expired 22 hingga 24 Januari 2023.

"Ternyata di situ ada yang tanggal 22, 23, 24 Januari. Ada bukti semua, kita foto bungkusnya di tempat sampah," kata Rosita kepada wartawan, Rabu (25/1/2023).

Baca juga: Belasan Siswa SDN Pengasinan 1 Depok Keracunan Usai Makan Roti Diduga Kedaluwarsa

Awalnya, kata Rosita, para guru dan kepala sekolah sempat membantah bahwa telah memberikan roti gratis yang kedaluwarsa kepada siswanya.

Menurut mereka, roti yang diberikannya itu masih layak dikonsumsi sebelum tanggal 27 Januari 2023.

"Setelah kita kroscek dan kepala sekolah juga kaget. Karena yang dikasih (ditunjukkan ke orangtua) itu tanggal kadaluwarsanya tanggal 27, kok bisa ada ini (roti yang kedaluwarsa)," ujar Rosita.

Kepada Rosita, pihak sekolah mengaku kecolongan saat membagikan roti kepada ratusan siswanya. Sebab, ada dua pihak saat membagikan roti tersebut.

"(Roti) yang dibagikan sama guru-guru ke anak-anak ini sebagian, dan sebagian lagi dibagikan salesnya," ujar Rosita.

Baca juga: Sering Disepelekan, Berikut Jenis Makanan yang Bisa Memicu Keracunan

Adapun belasan siswa yang dikabarkan keracunan itu, meliputi anak Rosita dan 13 siswa lainnya, dengan gejala berbeda-beda.

"Sampai saat ini terpantau ada 14 siswa. Katanya ada lima lagi, tapi belum saya kroscek lagi," kata Rosita.

"Karena reaksinya beda-beda, ada yang pusing, mual, dan ada yang langsung buang-buang air," sambung dia.

Saat dikonfirmasi, Kepala Sekolah SDN Pengasinan 1 Yeti Suhesti membenarkan adanya peristiwa keracunan itu.

"Iya betul, tapi sudah ditangani oleh Puskesmas Pengasinan," kata Yeti.

Menurut dia, dari 620 siswanya yang makan roti gratis, hanya 12 siswa yang keracunan dan yang lainnya tak ada gejala keracunan.

"12 siswa dari kelas 6 D saja yang mules-mules dan buang air besar. (Siswa) yang lain enggak ada efek," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Megapolitan
Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Megapolitan
Mangkirnya Terduga Penipu Beasiswa S3 Filipina, Terancam Dijemput Paksa Apabila Kembali Abai

Mangkirnya Terduga Penipu Beasiswa S3 Filipina, Terancam Dijemput Paksa Apabila Kembali Abai

Megapolitan
Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Megapolitan
Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Megapolitan
14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

Megapolitan
BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

Megapolitan
Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Megapolitan
Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Megapolitan
Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Megapolitan
Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Megapolitan
Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com