DEPOK, KOMPAS.com - Belasan siswa SDN Pengasinan 1, Sawangan, Depok, yang keracunan diduga akibat memakan roti gratis yang sudah kedaluwarsa.
Hal itu diungkapkan salah satu orangtua murid, Rosita, saat mengecek ke SDN Pengasinan 1 pada Selasa (24/1/2023).
Rosita mengaku telah menemukan beberapa bekas kemasan roti di tempat sampah yang sudah kedaluwarsa.
Pada masing-masing kemasan itu tertera masa expired 22 hingga 24 Januari 2023.
"Ternyata di situ ada yang tanggal 22, 23, 24 Januari. Ada bukti semua, kita foto bungkusnya di tempat sampah," kata Rosita kepada wartawan, Rabu (25/1/2023).
Baca juga: Belasan Siswa SDN Pengasinan 1 Depok Keracunan Usai Makan Roti Diduga Kedaluwarsa
Awalnya, kata Rosita, para guru dan kepala sekolah sempat membantah bahwa telah memberikan roti gratis yang kedaluwarsa kepada siswanya.
Menurut mereka, roti yang diberikannya itu masih layak dikonsumsi sebelum tanggal 27 Januari 2023.
"Setelah kita kroscek dan kepala sekolah juga kaget. Karena yang dikasih (ditunjukkan ke orangtua) itu tanggal kadaluwarsanya tanggal 27, kok bisa ada ini (roti yang kedaluwarsa)," ujar Rosita.
Kepada Rosita, pihak sekolah mengaku kecolongan saat membagikan roti kepada ratusan siswanya. Sebab, ada dua pihak saat membagikan roti tersebut.
"(Roti) yang dibagikan sama guru-guru ke anak-anak ini sebagian, dan sebagian lagi dibagikan salesnya," ujar Rosita.
Baca juga: Sering Disepelekan, Berikut Jenis Makanan yang Bisa Memicu Keracunan
Adapun belasan siswa yang dikabarkan keracunan itu, meliputi anak Rosita dan 13 siswa lainnya, dengan gejala berbeda-beda.
"Sampai saat ini terpantau ada 14 siswa. Katanya ada lima lagi, tapi belum saya kroscek lagi," kata Rosita.
"Karena reaksinya beda-beda, ada yang pusing, mual, dan ada yang langsung buang-buang air," sambung dia.
Saat dikonfirmasi, Kepala Sekolah SDN Pengasinan 1 Yeti Suhesti membenarkan adanya peristiwa keracunan itu.
"Iya betul, tapi sudah ditangani oleh Puskesmas Pengasinan," kata Yeti.
Menurut dia, dari 620 siswanya yang makan roti gratis, hanya 12 siswa yang keracunan dan yang lainnya tak ada gejala keracunan.
"12 siswa dari kelas 6 D saja yang mules-mules dan buang air besar. (Siswa) yang lain enggak ada efek," imbuh dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.