DEPOK, KOMPAS.com - Belasan siswa SDN Pengasinan 1, Sawangan, Kota Depok mengalami keracunan usai mengonsumsi roti yang dibagikan oleh petugas sales sebuah perusahaan roti.
Hal itu disampaikan Kepala Sekolah SDN Pengasinan 1 Yeti Suhesti saat dikonfirmasi pada Rabu (25/1/2023).
Yeti mengatakan, pembagian roti gratis itu dilakukan oleh sales dan guru-guru SDN Pengasinan 1.
Saat itu, ia sempat mengingatkan para guru untuk melihat tanggal kedaluwarsa sebelum membagikan roti itu kepada siswa mereka.
Baca juga: Belasan Siswa SDN Pengasinan 1 Depok Keracunan Usai Makan Roti Diduga Kedaluwarsa
Menurut Yeti, roti yang diberikan guru masih layak konsumsi sebelum 27 Januari 2023.
"Setiap bagiin dilihat dulu sama guru, expired-nya. Masa expired tanggal 27 Januari 2023. Waktu itu 24 Januari masih 3 hari ke depan masih bisa dimakan," Yeti.
Ia curiga roti yang dikonsumsi siswanya itu diberikan oleh petugas sales.
"Bukan guru, kalau yang dipegang sama guru dilihat (tanggal kedaluwarsa), baru bagi," kata Yeti.
Baca juga: Belasan Siswa SDN Pengasinan 1 Keracunan, Sekolah Akui Kecolongan karena Beri Roti Kedaluwarsa
Di sela-sela pembagian roti, Yeti mengaku melihat roti yang sudah kedaluwarsa pada 23 Januari 2023. Roti tersebut disimpan di atas meja.
Bahkan, Yeti langsung memeriksa di tempat sampah dan menemukan bekas kemasan roti yang sudah dikonsumsi.
"Saya kumpulin (kemasan roti) kebanyakan tanggal 27, tapi saya temuin ada yang tanggal 23 ada juga 22, tapi enggak banyak," ujar dia.
Atas temuannya itu, Yeti lantas menegur petugas sales bersangkutan karena dinilai lalai membagikan roti yang sudah masuk masa kedaluwarsa.
"Saya konfirmasi ke salesnya. Saya kasih peringatanlah. Ini buktinya, saya ngambil dari box roti. Jadi yang diberikan sama guru tanggal 27 semuanya," kata dia.
Sebelumnya diberitakan, belasan siswa SDN Pengasinan 1, Sawangan, Kota Depok, keracunan setelah menyantap roti diduga kedaluwarsa yang dibagikan gratis di sekolah mereka, Selasa (24/1/2023).
Salah satu orangtua murid, Rosita, mengatakan bahwa anaknya tiba-tiba mengeluh sakit perut sepulang dari sekolah.
Kepada Rosita, sang anak mengaku merasakan sakit perut setelah memakan roti yang dibagikan di sekolah.
"Kami tahunya itu setelah anak-anak pulang pada ngeluh sakit perut semua. Saya tanya ternyata dia bilangnya ada pembagian roti gratis di sekolah," kata Rosita kepada wartawan, Rabu (25/1/2023).
Selain anak Rosita, terdapat 13 siswa yang juga dikabarkan keracunan dengan gejala berbeda-beda.
"Sampai saat ini terpantau ada 14 siswa. Katanya ada lima lagi, tapi belum saya kroscek lagi," kata Rosita.
"Karena reaksinya beda-beda, ada yang pusing, mual, dan ada yang langsung buang-buang air," sambung dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.