Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangis Ibu Mengingat 2 Anaknya Dianiaya Ayah yang Juga Bos Perusahaan: Itu Menyakitkan...

Kompas.com - 26/01/2023, 09:19 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang perempuan mengenakan kemeja berwana putih tampak berada di pojok lobi Polres Metro Jakarta Selatan pada Rabu (25/1/2023) siang.

Pandangan perempuan itu terus mengarah ke tempat di mana polisi menggelar konferensi pers kasus penganiayaan yang dialami anak berinisial KR dan KA oleh ayah kandungnya yang merupakan bos perusahaan swasta, Raden Indrajana Sofiandi.

Belakangan diketahui perempuan itu adalah Keyla Evelyne Yasir, ibu kedua korban. Ia sengaja datang untuk mengetahui perkembangan kasus yang dilaporkannya pada 23 September 2022.

Baca juga: Ditanya Pemicu Penganiayaan Anak oleh Bos Perusahaan, Ibu Korban: Mohon Jangan Dibahas, Itu Menyakitkan

Dalam keterangan polisi disebutkan bahwa Indrajana ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan sejak Sabtu (21/1/2022) selama 20 hari.

"Alhamdulillah selama 20 hari ini tidak akan ada perdamaian, saya akan maju terus karena KDRT itu tidak dibenarkan pada siapa pun. Karena anak itu harus dilindungi orangtua, bukan disakiti," kata Evelyne, Rabu.

Mulanya Evelyne tampak tegar menanggapi kasus yang dialami kedua anaknya.

Namun, tak lama kemudian, air mata perempuan berusia 39 tahun ini jatuh saat membicarakan nasib anak-anaknya yang dianiaya.

"Itu menyakitkan..."

Evelyne menangis saat ditanya awak media perihal pemicu aksi penganiayaan yang dilakukan mantan suaminya kepada KR dan KA.

"Saya mohon tidak dibahas lagi (soal pemicu penganiayaan), itu menyakitkan," ujar Evelyne sambil berurai air mata.

Penganiayaan yang dilakukan Indrajana kepada dua putra kandungnya terjadi sepanjang 2021 sampai 2022, saat mereka masih bersama.

Baca juga: Bos Perusahaan Aniaya Anak Kandung, Korban Trauma hingga Berhenti Sekolah

Namun, Evelyne baru melaporkan Indrajana ke Polres Metro Jakarta Selatan pada 23 September 2022.

"Dari 2021 ke 2022 saya diamkan karena saya tidak mau kayak gini. Pelaporan polisi itu tidak mudah, segini ribetnya. Pengalaman 2014 atau 2015 pernah ada pelaporan, beliau jadi tersangka (KDRT)," kata Evelyne.

"Ketika berikutnya beliau memutus komunikasi untuk tak beri nafkah. Tiba-tiba mukulin, sesuatu yang tidak dibenarkan," sambung dia.

Anak putus sekolah

Penganiayaan yang dilakukan Indrajana terhadap KR dan KA membuat aktivitas korban terganggu. Salah satunya soal pendidikan.

Evelyne mengatakan, kedua putranya yang dianiaya ayah kandungnya kini tak lagi melanjutkan sekolah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Megapolitan
Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Megapolitan
Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Megapolitan
Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Alasan Warga Masih 'Numpang' KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Alasan Warga Masih "Numpang" KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Megapolitan
Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Megapolitan
NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

Megapolitan
Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Megapolitan
Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Dibobol Maling, Total Kerugian Rp 10 Juta

Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Dibobol Maling, Total Kerugian Rp 10 Juta

Megapolitan
Dua Begal Motor di Bekasi Terancam Pidana 9 Tahun Penjara

Dua Begal Motor di Bekasi Terancam Pidana 9 Tahun Penjara

Megapolitan
Pakai Pelat Palsu TNI, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Terancam 6 Tahun Penjara

Pakai Pelat Palsu TNI, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com