JAKARTA, KOMPAS.com - Kerangka manusia yang ditemukan di semak-semak di kluster perumahan di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara diduga sudah meninggal sejak berbulan-bulan lalu.
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan memperkirakan, korban meninggal antara 3-12 bulan lalu.
"Hasil otopsi sementara ini, korban atau jenazah kondisinya umur kematian bisa sampai 3-12 bulan," kata Gidion dalam keterangannya, Kamis (26/1/2023).
"Kemudian sisanya (jenazah) tinggal tulang, sehingga identifikasinya mungkin membutuhkan waktu," sambung dia.
Gidion menyebut, identifikasi korban yang jasadnya sudah menjadi kerangka itu membutuhkan waktu. Pihaknya pun mengedepankan scientific crime investigation.
Baca juga: Penemuan Kerangka Manusia di Rorotan, Diduga Perempuan yang Hilang hingga Kecurigaan Alami Kekerasan
"Memang ada pengakuan atau yang menerangkan bahwa ini adalah kerabat atau istrinya dari ciri-ciri fisik gelang, perhiasan dan sebagainya. Tapi kami membutuhkan scientific investigation untuk menentukan siapa dia (korban)," imbuh Gidion.
Diberitakan sebelumnya, kerangka manusia yang ditemukan pada Senin (23/1/2023) itu diduga adalah seorang perempuan berinisial I (30).
Kakak sepupu korban bernama Marjan (40) mengungkapkan, penemuan jenazah korban berawal ketika beberapa anak-anak bermain burung di dekat tempat kejadian perkara (TKP).
"Jadi pertama ada anak-anak lagi main burung. Anak-anak lapor ke kepala sekuriti," ujar Marjan saat ditemui di kediamannya di Rorotan, Selasa (24/1/2023).
Baca juga: Ahmad Rifai Ikhlas Jika Kerangka di Rorotan Teridentifikasi Sebagai Istrinya
Setelah menerima laporan tersebut, sekuriti langsung menduga jenazah yang ditemukan ialah anggota keluarga Marjan yang selama ini dilaporkan menghilang. Dugaan ini makin menguat ketika mereka menemukan perhiasan yang masih dikenakan oleh korban.
"Ciri-cirinya juga sama apa yang dimaksud yakni perempuan, pakai kalung, anting, dan cincin," terang Marjan.
Jenazah yang diduga I itupun langsung dibawa ke RS Polri Kramatjati untuk menentukan identitas sebenarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.