Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Hana, TKW yang Nyaris Jadi Korban Pembunuh Berantai Wowon dkk

Kompas.com - 26/01/2023, 18:35 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Tenaga kerja wanita (TKW) bernama Hana mengungkapkan dirinya nyaris jadi korban pembunuhan berantai Wowon dkk sepulangnya dari Arab Saudi akhir 2022 lalu.

Hal ini disampaikan Kepala Subdirektorat Kejahatan dan Kekerasan Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Indriwienny Panjiyoga.

Hana merupakan salah satu korban selamat dari upaya penipuan dan percobaan pembunuhan oleh komplotan Wowon Erawan (60), Solihin alias Duloh (63), dan M Dede Solehudin (35).

Panjiyoga menjelaskan bahwa selama bekerja di Arab Saudi, Hana secara rutin menyetorkan uang hingga puluhan juta rupiah kepada para tersangka untuk dilipatgandakan.

"Setelah korban (Hana) pulang bekerja dari Arab Saudi, ia sempat menuntut hasil dari penggandaan uang ke rumah Dede di Cianjur," kata Panjiyoga dikutip dari Kompas.id, Kamis (26/1/2023).

Baca juga: Setor Ratusan Juta, Dua TKW Syok Ketahui Penipuan dan Aksi Sadis Serial Killer Wowon dkk

"Namun, pada saat itu tidak ada kepastian hingga kemudian Hana kembali pulang ke rumahnya,” lanjutnya.

Setelah gagal menemui pelaku, Hana dihubungi Dede melalui pesan singkat SMS. Dede meminta Hana datang bersamanya ke rumah Duloh di Cianjur pada tanggal 28 atau 29 Desember 2022.

Di sana, para pelaku mengatakan akan memberi hasil penggandaan uang yang mereka klaim dikerjakan dengan kekuatan supranatural.

Pada tanggal tersebut, lanjut Panjiyoga, karena hujan deras, Hana tidak jadi ke Cianjur. Hana baru ke Cianjur pada tanggal 8 Januari 2023.

"Sesampainya di sana, yang bersangkutan tidak bertemu dengan Dede di rumahnya dengan alasan Dede sudah seminggu tidak pulang ke rumah,” kata Panjiyoga.

Baca juga: Hampir Jadi Korban Pembunuhan Berantai Wowon dkk, TKW Ini Selamat karena Hujan Deras

Polisi pun mengonfirmasi keterangan ini langsung kepada tersangka Dede.

Rupanya, undangan kepada Hana yang disebut untuk mengambil hasil penggandaan uang ternyata bertujuan untuk menghabisi nyawa Hana.

Dua tahun jadi korban

Sebelum kasus ini terungkap oleh polisi, Hana sudah kurang lebih dua tahun menjadi korban penipuan komplotan Wowon.

Ia kenal penipu ini melalui Yeni, yang diketahui sebagai istri Dede.

Yeni merupakan pekerja migran sekaligus korban karena harus terus menyetorkan uang kepada suaminya yang diteruskan ke pelaku lain.

”Hana telah mengikuti penggandaan uang selama dua tahun dan rugi sekitar Rp 75 juta,” kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko.

Baca juga: Nasib Halimah Korban Pembunuhan Berantai: Dibunuh lalu Rumahnya Dijual Wowon

Hana dan Yeni bagian dari 11 korban penipuan yang berhasil ditelurusi polisi dari riwayat kas masuk ke rekening tabungan komplotan tersebut yang totalnya sekitar Rp 1 miliar.

Selain mereka, ada Siti, Farida, Aslem, Entin, Hamidah, Evi, Hana, Yanti, Nene, dan Sulastini.

Sejauh ini, baru Hana dan Aslem yang sudah memberi keterangan langsung di Polda Metro Jaya.

Dari hasil pemeriksaan pada dua saksi itu diketahui mayoritas korban diperkenalkan modus penggandaan uang ini dari Yeni dan Siti, yang keduanya juga akhirnya dibunuh oleh Wowon dkk.

"Sementara Aslem diketahui telah mengikuti penggandaan uang ini selama enam tahun yang bersangkutan bekerja dengan kerugian sekitar Rp 288 juta,” kata Trunoyudo.

Baca juga: Daftar 11 TKW yang Jadi Korban Penipuan Pembunuh Berantai Wowon dkk: 2 Dibunuh dan 1 Berhasil Lolos dari Maut

Para TKW yang menjadi korban ini diketahui rutin mengirimkan uang setiap bulan ke rekening komplotan Wowon.

Uang itu disisihkan dari gaji bulanan para korban yang berkisar Rp 3 juta - Rp 5 juta.

Lakukan trik tertentu

Para pelaku mengelabui korbannya agar percaya mereka bisa menggandakan uang dengan trik tertentu.

Pelaku akan meminta korban menemui mereka dan membawa sejumlah uang, lalu mempraktikkan trik memperbanyak uang dalam amplop.

Setelah itu, korban akan diminta menyetorkan uang secara rutin untuk diambil hasilnya kemudian hari.

Tidak hanya di situ, pelaku juga mengajak korbannya merekrut pekerja migran lain untuk ikut serta.

Jika penipuan mereka diketahui korban, pelaku akan mengajak bertemu atau meminta korban melakukan ritual yang berujung menghilangkan nyawa.

Baca juga: Jasad Siti Korban Pembunuhan Berantai Wowon Terbungkus saat Dimakamkan, Polisi Identifikasi Ulang

Sejumlah ritual tersebut di antaranya meminum racun, hingga meminta korban menyeberangi lautan dan menceburkan diri.

"Modus pembunuhan itu juga dilakukan pelaku terhadap saksi aksi mereka," kata Trunoyudo.

Sampai saat ini diketahui ada sembilan korban yang dibunuh ketiga pelaku.

Mereka sebagian besar adalah keluarga dekat Wowon, seperti istri dan anak. Dua lainnya adalah pekerja migran bukan kerabat dekat pelaku.

(Kompas.com: Tria Sutrisna | Kompas.id: Erika Kurnia)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Megapolitan
Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Megapolitan
Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Megapolitan
Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Megapolitan
Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Megapolitan
Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Megapolitan
Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Megapolitan
Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Megapolitan
KPU Gelar Sayembara Maskot dan 'Jingle' Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

KPU Gelar Sayembara Maskot dan "Jingle" Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

Megapolitan
Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Megapolitan
Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Megapolitan
Diduga Alami 'Microsleep', Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Diduga Alami "Microsleep", Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Megapolitan
Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Megapolitan
Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Megapolitan
H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com