JAKARTA, KOMPAS.com - NK, ibu yang menganiaya anak kandungnya sendiri hingga tewas, hidup mengontrak di sebuah kontrakan deret, RT 06 RW 09 Tanah 80, Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur.
Meski demikian, banyak warga di sekitar kontrakan itu yang tidak pernah melihat keberadaan NK dan anaknya A (2).
Novi (43), salah satu warga mengatakan, dirinya tak pernah mengetahui kalau NK dan balitanya tinggal di kontrakan itu.
Padahal, rumah Novi berada tidak kurang 15 meter dari bangunan kontrakan yang disewa oleh NK.
"Saya juga enggak tahu dia sudah ngontrak berapa lama. Katanya sih, sudah kasih surat ke RT, tapi enggak tahu saya kalau dia ada di sini," ujar Novi kepada Kompas.com di lokasi, Kamis (26/1/2023).
Baca juga: Ibu Kandung yang Aniaya Balita hingga Tewas di Duren Sawit Jadi Tersangka
Novi yang tak mengetahui keberadaan NK pun merasa terkejut ketika mengetahui bahwa ada balita yang tewas dianiaya di kontrakan itu.
Ia semula mengira kontrakan itu kosong, karena selama ini memang jarang disewa.
"Yang isi (sewa) kan keluar masuk, dua atau tiga bulan, langsung keluar, enggak sampai satu tahun (yang datang dan isi hunian)," jelas Novi.
Senada dengan Novi, seorang penjaga keamanan lingkungan sekitar yakni Mansah (65) juga mengaku tak pernah melihat sosok NK.
"Saya lihat, enggak pernah ada orang. Saya pulang malam atau pulang pagi, enggak pernah lihat ada orang di situ (kontrakan). Tahu-tahu ada berita bocah yang meninggal 'lho, yang mana orangnya?' bingung saya," ungkap Mansah.
Baca juga: Ayah Balita yang Tewas Dianiaya di Duren Sawit Bekerja sebagai ABK, Belum Tahu Putrinya Sudah Tiada
Adapun A tewas di Kelurahan Klender, Kecamatan Duren Sawit, pada Senin (23/1/2023) lalu.
Kapolsek Cakung Kompol Syarifah Chaira Sukma mengatakan, bayi malang itu diduga dianiaya ibu kandungnya, NK.
"Selasa dapat laporan dari warga, ada anak perempuan berusia 2 tahun meninggal dan mengalami luka di leher, tangan kanan, dan dahi," kata Syarifah ketika dikonfirmasi, Rabu (25/1/2023).
Syarifah melanjutkan, dugaan penganiayaan muncul berdasarkan temuan sejumlah luka pada tubuh A.
Pada Senin, NK dikatakan membawa A yang sudah meninggal ke kediaman ibu NK, yakni W, di Kelurahan Pulogebang, Kecamatan Cakung, untuk dikuburkan di sana.
Ketika jasad A dimandikan oleh seorang tetangga bernama M, sejumlah luka ditemukan pada dahi, leher, dan lengan kanan.
Baca juga: Balita di Duren Sawit Tewas Dianiaya Ibu, Kerabat: Saya Sangat Marah, Sayang Banget ke Anak Ini
M pun menanyakan hal tersebut kepada NK. NK berdalih bahwa luka itu berasal dari kecelakaan di Kelurahan Lebak Bulus, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan.
NK hanya menangis setiap ditanya kembali perihal A.
"Kemudian ibu kandung korban diserahkan ke Polsek Cakung untuk dimintai keterangan. (Namun) ibu korban hanya menangis," terang Syarifah.
Hasil penyelidikan polisi kemudian memastikan bahwa korban memang dianiaya oleh pelaku. Pelaku kesal karena anaknya tersebut rewel.
"Si bayi rewel. Kemudian ibunya emosi dan menendang anak tersebut. Besoknya, bayi rewel lagi. Karena selalu rewel, pelaku mencekik anaknya dua kali dan menyebabkan anaknya meninggal," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.