Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polres Jaktim Periksa 7 Saksi Pembunuhan Bayi yang Diduga Disiksa Ibunya

Kompas.com - 26/01/2023, 21:28 WIB
Joy Andre,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Ahsanul Muqaffi menyebut pihaknya telah memeriksa tujuh saksi dalam kasus penganiyaan disertai dengan pembunuhan yang diduga dilakukan oleh NK kepada anak perempuannya, balita berinisial A.

"Tujuh saksi yang sudah diperiksa," ujar Ahsanul saat dihubungi Kompas.com, Kamis (26/1/2023).

Ahsanul tak memerinci siapa yang diperiksa oleh polisi. Namun, ada seorang teman dari NK, yakni sopir angkutan kota yang turut dimintai keterangan.

"Teman-teman dia (dijadikan saksi), di antaranya sopir angkot. Temannya dia kami jadikan saksi semua, yang ikut membawa ibunya (pelaku)," ungkap dia.

Baca juga: Ibu Kandung Aniaya Balita hingga Tewas di Duren Sawit, Tetangga: Saya Tak Pernah Dengar Suara Anak Nangis

Adapun ia juga tidak mengetahui secara pasti sejak kapan NK tinggal di kontrakan tempat A dinyatakan tewas.

Sebab, kasus penganiayaan disertai pembunuhan itu kini tengah didalami dan sudah ditangani oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Jakarta Timur.

"(Kasus) sudah ditangani unit PPA Polres Jakarta Timur, mulai kemarin," ujar Ahsanul singkat.

Diberitakan sebelumnya, A tewas di kontrakan yang beralamat di RT 06 RW 09, Tanah 80, Kelurahan Klender, Kecamatan Duren Sawit, pada Senin (23/1/2023) lalu.

Baca juga: Ayah Balita yang Tewas Dianiaya di Duren Sawit Bekerja sebagai ABK, Belum Tahu Putrinya Sudah Tiada

Kapolsek Cakung Kompol Syarifah Chaira Sukma mengatakan, bayi malang itu diduga kuat dianiaya ibu kandungnya, NK.

"Selasa dapat laporan dari warga, ada anak perempuan berusia 2 tahun meninggal dan mengalami luka di leher, tangan kanan, dan dahi," kata Syarifah ketika dikonfirmasi, Rabu (25/1/2023).

Syarifah melanjutkan, dugaan penganiayaan muncul berdasarkan temuan sejumlah luka pada tubuh A.

Pada Senin, NK dikatakan membawa A yang sudah meninggal ke kediaman ibu NK, yakni W, di Kelurahan Pulogebang, Kecamatan Cakung, untuk dikuburkan di sana.

Baca juga: Balita di Duren Sawit Tewas Dianiaya Ibu, Kerabat: Saya Sangat Marah, Sayang Banget ke Anak Ini

Ketika jasad A dimandikan oleh seorang tetangga bernama M, sejumlah luka ditemukan pada dahi, leher, dan lengan kanan.

M pun menanyakan hal tersebut kepada NK. NK berdalih bahwa luka itu berasal dari kecelakaan di Kelurahan Lebak Bulus, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan.

NK hanya menangis setiap ditanya kembali perihal A.

"Kemudian ibu kandung korban diserahkan ke Polsek Cakung untuk dimintai keterangan. (Namun) ibu korban hanya menangis," ujar Syarifah.

Belakangan, Syarifah menyebut bahwa korban memang dibunuh dan dianiaya oleh pelaku. Pelaku kesal karena anaknya tersebut rewel.

"Si bayi rewel. Kemudian ibunya emosi dan menendang anak tersebut. Besoknya, bayi rewel lagi. Karena selalu rewel, pelaku mencekik anaknya dua kali dan menyebabkan anaknya meninggal," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor Adu Banteng dengan Pembalap Liar di Bekasi, Seorang Perempuan Tewas di Tempat

Motor Adu Banteng dengan Pembalap Liar di Bekasi, Seorang Perempuan Tewas di Tempat

Megapolitan
Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Megapolitan
Polisi Tangkap 4 Remaja yang Tawuran di Bekasi, Pelaku Bawa Busur dan Anak Panah

Polisi Tangkap 4 Remaja yang Tawuran di Bekasi, Pelaku Bawa Busur dan Anak Panah

Megapolitan
Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Megapolitan
Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Megapolitan
MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

Megapolitan
Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com