Tidak hanya di situ, pelaku juga mengajak korbannya merekrut pekerja migran lain untuk ikut serta, layaknya jaringan multilevel marketing (MLM)
Jika penipuan mereka diketahui korban, pelaku akan mengajak bertemu atau meminta korban melakukan ritual yang berujung menghilangkan nyawa.
Sejumlah ritual tersebut di antaranya meminum racun, hingga meminta korban menyeberangi lautan dan menceburkan diri.
Baca juga: Setor Ratusan Juta, Dua TKW Syok Ketahui Penipuan dan Aksi Sadis Serial Killer Wowon dkk
"Modus pembunuhan itu juga dilakukan pelaku terhadap saksi aksi mereka," kata Trunoyudo.
Sampai saat ini diketahui ada sembilan korban yang dibunuh ketiga pelaku.
Mereka sebagian besar adalah keluarga dekat Wowon, seperti istri dan anak. Dua lainnya adalah pekerja migran bukan kerabat dekat pelaku.
Salah satu TKW yang menjadi korban penipuan Wowon dkk, Hana, menjadi salah satu korban selamat dari upaya percobaan pembunuhan oleh komplotan Wowon.
Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Indriwienny Panjiyoga mengatakan selama bekerja di Arab Saudi, Hana secara rutin menyetorkan uang kepada tersangka total hingga Rp 75 juta.
"Setelah korban (Hana) pulang bekerja dari Arab Saudi, ia sempat menuntut hasil dari penggandaan uang ke rumah Dede di Cianjur," kata Panjiyoga dikutip dari Kompas.id, Kamis (26/1/2023).
Baca juga: Nasib Halimah Korban Pembunuhan Berantai: Dibunuh lalu Rumahnya Dijual Wowon
"Namun, pada saat itu tidak ada kepastian hingga kemudian Hana kembali pulang ke rumahnya,” lanjutnya.
Setelah gagal menemui pelaku, Hana dihubungi Dede melalui pesan singkat SMS. Dede meminta Hana datang bersamanya ke rumah Duloh di Cianjur pada tanggal 28 atau 29 Desember 2022.
Di sana, para pelaku mengatakan akan memberi hasil penggandaan uang yang mereka klaim dikerjakan dengan kekuatan supranatural.
Pada tanggal tersebut, lanjut Panjiyoga, karena hujan deras, Hana tidak jadi ke Cianjur. Hana baru ke Cianjur pada tanggal 8 Januari 2023.
"Sesampainya di sana, yang bersangkutan tidak bertemu dengan Dede di rumahnya dengan alasan Dede sudah seminggu tidak pulang ke rumah,” kata Panjiyoga.
(Kompas.com: Tria Sutrisna | Kompas.id: Erika Kurnia)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.