JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi mengungkapkan bahwa dua dari tiga komplotan pembunuh berantai di Cianjur dan Bekasi, Jawa Barat, ternyata ditipu rekannya sendiri selama beraksi.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, dua tersangka pembunuhan berantai yang bernama Solihin alias Duloh (63) dan M. Dede Solehudin (35) mengaku baru tahu bahwa sosok Aki Banyu adalah rekannya Wowon Erawan (60).
"Duloh dan Dede baru tahu pada proses pemeriksaan ini bahwa Wowon adalah Aki Banyu. Ini karena suaranya berbeda dan hanya bisa dikomunikasikan melalui handphone," ujar Trunoyudo dalam keterangannya, Kamis (26/1/2023).
Adapun tokoh Aki Banyu sengaja dibuat oleh Wowon untuk melancarkan tipu muslihatnya kepada korban penipuan, sekaligus menggerakkan kedua anggota komplotannya dari balik layar.
"Aki Banyu ini yang memerintahkan untuk melakukan pembunuhan. Modus atau cara untuk membunuh korban, sebagai contoh ada yang dicekik, ada yang diracik (racun). Kemudian untuk korban agar sukses harus menyeberang laut," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Hengki Haryadi, Senin (24/1/2023).
Baca juga: Cerita Hana, TKW yang Nyaris Jadi Korban Pembunuh Berantai Wowon dkk
Pembunuhan berantai itu terungkap setelah satu keluarga ditemukan tergeletak lemas di rumah kontrakan mereka di Ciketing Udik, Bantargebang, Bekasi, Kamis (12/1/2023).
Mereka ternyata diracun karena mengetahui ulah Wowon dkk yang sebelumnya membunuh para korban penipuan mereka, yakni sejumlah tenaga kerja wanita (TKW).
Sejauh ini polisi menemukan 11 TKW telah menjadi korban penipuan dari komplotan tersebut.
Para korban diminta mengirimkan sejumlah uang kepada tersangka Dede melalui transfer ke rekening bank atau wesel yang nantinya akan diambil di kantor pos.
Uang tersebut dijanjikan pelaku akan dilipatgandakan dengan kemampuan supranatural yang dimiliki.
"Dua jenis pengirimannya, melalui rekening maupun melalui western union atau sejenis wesel yang bisa diambil di kantor pos, pegadaian, dan lain sebagainya," tutur Hengki.
Korban yang menagih uang mereka kepada komplotan ini, yakni Siti dan Farida, kemudian dibunuh. Siti diduga dibunuh dengan cara diceburkan ke laut dari atas kapal saat perjalanan menuju Mataram.
Sementara itu, korban Farida diduga dibunuh dan dikubur di lubang galian dekat rumah pelaku di Cianjur, Jawa Barat.
Korban lain yang dibunuh Wowon dkk adalah Ai Maimunah (40), Ridwan Abdul Muiz (23), dan Muhammad Riswandi (17).
Mirisnya, Ai Maimunah merupakan istri Wowon sendiri, sedangkan dua korban tewas lain adalah anak Ai Maimunah dengan mantan suaminya.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.