JAKARTA, KOMPAS.com - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono yang baru-baru ini melanjutkan pembangunan sodetan Ciliwung untuk mengatasi banjir buka suara soal pengerjaan proyek yang disebut mangkrak.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meninjau proyek tersebut, Selasa (24/1/2023) mengatakan bahwa proyek sodetan Ciliwung telah mengkrak selama enam tahun.
Secara terpisah, Heru mengakui bahwa proyek untuk membuat jalur air dari Kali Ciliwung ke Kanal Banjir Timur (KBT) itu memang tersendat karena proses pembebasan lahan yang membutuhkan waktu lama.
Lahan yang lebih banyak dibutuhkan untuk jalur keluar air atau outlet.
“Dalam beberapa kurun waktu memang (pembangunannya) berhenti karena salurannya harus dilebarkan. Di sana ada beberapa kendala, ada rumah warga,” ujar Heru, Kamis (26/1/2023).
Baca juga: Jokowi Sebut Proyek Sodetan Ciliwung Mangkrak 6 Tahun, Ini Penjelasan Heru Budi
Sementara itu, proses pembangunan fisik untuk jalur masuk air atau inlet tetap berjalan dalam enam tahun ke belakang.
"Secara fisik, yang di inlet, iya (tetap berjalan dalam enam tahun ke belakang)", imbuh Heru.
Untuk diketahui, sodetan Kali Ciliwung membentang dari inlet di Bidara Cina, Jakarta Timur, dan outlet di Kebon Nanas, Jakarta Timur.
Pembangunan sodetan itu ditargetkan rampung pada April 2023.
Jokowi memuji gerak cepat Heru untuk menyelesaikan pembebasan lahan tersebut.
Heru sendiri baru mulai menahkodai Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta sejak Oktober tahun lalu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.