Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duduk Perkara Pengerjaan Sodetan Ciliwung yang Disebut Jokowi Mangkrak

Kompas.com - 27/01/2023, 06:05 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono yang baru-baru ini melanjutkan pembangunan sodetan Ciliwung untuk mengatasi banjir buka suara soal pengerjaan proyek yang disebut mangkrak.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meninjau proyek tersebut, Selasa (24/1/2023) mengatakan bahwa proyek sodetan Ciliwung telah mengkrak selama enam tahun.

Secara terpisah, Heru mengakui bahwa proyek untuk membuat jalur air dari Kali Ciliwung ke Kanal Banjir Timur (KBT) itu memang tersendat karena proses pembebasan lahan yang membutuhkan waktu lama.

Lahan yang lebih banyak dibutuhkan untuk jalur keluar air atau outlet.

“Dalam beberapa kurun waktu memang (pembangunannya) berhenti karena salurannya harus dilebarkan. Di sana ada beberapa kendala, ada rumah warga,” ujar Heru, Kamis (26/1/2023).

Baca juga: Jokowi Sebut Proyek Sodetan Ciliwung Mangkrak 6 Tahun, Ini Penjelasan Heru Budi

Sementara itu, proses pembangunan fisik untuk jalur masuk air atau inlet tetap berjalan dalam enam tahun ke belakang.

"Secara fisik, yang di inlet, iya (tetap berjalan dalam enam tahun ke belakang)", imbuh Heru.

Untuk diketahui, sodetan Kali Ciliwung membentang dari inlet di Bidara Cina, Jakarta Timur, dan outlet di Kebon Nanas, Jakarta Timur.

Pembangunan sodetan itu ditargetkan rampung pada April 2023.

Jokowi memuji gerak cepat Heru untuk menyelesaikan pembebasan lahan tersebut.

Heru sendiri baru mulai menahkodai Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta sejak Oktober tahun lalu.

 

"(Kendalanya) pembebasan (lahan). Tadi saya sampaikan, saya juga kaget (pembebasan lahan) dikerjakan oleh Pak Gubernur Heru. Saya enggak tahu pendekatannya apa, tapi selesai," ungkap Jokowi.

Baca juga: Heru Budi Pastikan Sudah Relokasi Warga Terdampak Pembuatan Outlet Sodetan Ciliwung di Kebon Nanas

Setidaknya 25 warga yang lahannya dibebaskan untuk proyek sodetan Ciliwung telah direlokasi ke rumah susun (rusun).

Heru tidak menjelaskan ke rusun mana para warga dipindahkan, dan apakah mereka harus membayar sewa atau tidak.

“Mereka hanya dikasih rumah susun. Tentu rumah susun ada aturan,” ujar Heru.

(Penulis : Muhammad Naufal, Nabilla Ramadhian/ Editor : Jessi Carina, Nursita Sari, Ambaranie Nadia Kemala Movanita)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Megapolitan
Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran 'Saudara Frame', Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran "Saudara Frame", Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Megapolitan
Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Megapolitan
JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

Megapolitan
Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com