TANGERANG, KOMPAS.com - Kuasa hukum mantan Gubernur Banten Wahidin Halim (WH), Rasyid Hidayat, menegaskan, tidak ada rekayasa dalam teror pelemparan sekarung ular kobra hitam di halaman rumah kliennya.
Pasalnya, satu karung jaring berwarna hijau yang berisi sekitar 20 ekor ular kobra hitam itu dilempar oleh orang tak dikenal ke rumah Wahidin menjelang acara pertemuan akbar dengan Anies Baswedan, Rabu (25/1/2023).
“Saya kira itu (teror ular kobra itu rekayasa WH dan Anies) pendapat yang sangat naif,” ujar Rasyid saat dijumpai di Mapolres Metro Tangerang Kota, Kamis (26/1/2023).
Baca juga: Wahidin Halim Laporkan Teror Ular Kobra sebagai Kasus Percobaan Pembunuhan
Rasyid menegaskan, orang-orang yang menyebut teror itu rekayasa ataupun WH sedang bermain playing victim atau seolah-olah korban padahal pelaku, harus berpikir lebih logis.
Pasalnya, ular kobra hitam yang ada di dalam karung tersebut berjumlah sekitar 20 ekor dan termasuk jenis ular berbahaya serta memiliki bisa yang mematikan.
“Alangkah spekulasi banget itu playing victim, saya kira itu pendapat yang naif aja, yang benarlah karena cucu Wahidin itu bolak-balik lewat jalan situ, jadi enggak mungkinlah (merekayasa teror lempar ular kobra),” kata dia.
Baca juga: Selalu Aman Selama 42 Tahun Berpolitik, Wahidin Duga Teror Ular Kobra Ditujukan ke Anies Baswedan
Selain itu, halaman belakang rumah Wahidin juga merupakan area rumah yang sangat disukai keluarga besar itu, terutama cucu Wahidin untuk bermain.
Dengan begitu, kata Rasyid, justru atas teror tersebut keluarga Wahidin sendiri terancam nyawanya, jika sekarung ular kobra hitam itu terlambat diketahui.
“Makanya kami pengin perkara ini terang benderang, maka kami laporin ke bagian Reskrim (Polres Metro Tangerang Kota),” ucap dia.
Wahidin menceritakan, teror itu terjadi pada Rabu sekitar pukul 03.00 WIB.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.