JAKARTA, KOMPAS.com - Aslem, tenaga kerja wanita (TKW) asal Karawang, Jawa Barat, menjadi salah satu korban yang ditipu oleh trio pembunuh berantai Wowon Erawan (60) dkk.
Perempuan yang sebelumnya bekerja di Dubai, Uni Emirat Arab, itu rutin menyetorkan uang karena termakan iming-iming pelaku yang mengaku mampu melipatgandakan uang.
"Saya pulang (ke Indonesia) enggak bawa apa-apa, cuma bawa tas sama baju," ujar Aslem di Mapolda Metro Jaya, Kamis (26/1/2023) malam.
Aslem mengaku mengetahui praktik penggandaan uang tersebut dari rekannya, yakni Yeni, yang juga istri dari salah satu tersangka pembunuhan berantai, M Dede Solehudin (35).
Setelah mengetahui itu, Aslem mengaku rutin menyetorkan uang setiap bulan kepada para pelaku, selama enam tahun bekerja di Dubai.
Total uang yang disetorkan Aslem diperkirakan mencapai Rp 288 juta.
Baca juga: Cerita Aslem, TKW yang Lolos dari Pembunuhan oleh Wowon dkk Setelah Batal ke Cianjur
Sementara itu, Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indrawienny Panjiyoga menjelaskan bahwa para korban rutin mentransfer uang karena terpedaya iming-iming tersangka Wowon alias Aki.
Kepada korban, Wowon acap kali menyampaikan pesan-pesan dari sosok bernama Aki Banyu yang disebut memiliki kemampuan supranatural.
"Jadi Wowon itu sebelumnya selalu memberikan iming-iming, janji-janji akan ada kekayaannya dari tokoh Aki Banyu ini yang ternyata tokoh fiktif," kata Panjiyoga.
Setelah pulang ke Indonesia pada akhir 2022, Aslem menanyakan keberadaan uang yang selama ini disetorkan kepada Dede.
Baca juga: TKW Hana Sebut Dua Rekannya Menghilang, Takut Jadi Korban Pembunuhan Berantai Wowon dkk Lainnya
Namun, Aslem malah diminta Dede untuk datang ke Cianjur, Jawa Barat. Saat itu, Aslem juga diminta tidak memberitahukan keberadaannya kepada siapa pun.
Permintaan itu tidak langsung dilakukan Aslem.
Aslem mengurungkan niatnya berangkat ke Cianjur sampai akhirnya tersiar kabar bahwa Wowon, Dede, dan Solihin alias Duloh (64) ditangkap atas aksi pembunuhan berencana.
"Kalau saya kemarin tanggal 28-29 Desember 2022 pergi ke Cianjur ketemu Dede, mungkin nasib saya enggak akan ada di sini, beda lagi ceritanya," kata Aslem.
"Bahkan pas awal Januari, setelah tanggal 28-29 Desember saya pun berencana untuk balik lagi ke Cianjur kalau belum kasus ini terungkap," sambung dia.