Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Kembali Mengapa Sodetan Ciliwung Dibutuhkan Warga Jakarta

Kompas.com - 27/01/2023, 14:55 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Proyek pembangunan sodetan Sungai Ciliwung-Kanal Banjir Timur masih terus dikerjakan oleh pemerintah.

Jika berjalan sesuai rencana, proyek sodetan Sungai Ciliwung-Kanal Banjir Timur dapat rampung pada April 2023 mendatang.

Mengenai pembangunan proyek satu ini, ada alasan khusus mengapa sodetan Ciliwung perlu dibuat.

Mengurangi banjir di Jakarta dan sekitarnya

Baca juga: Jokowi Puji Heru Budi karena Buat Proyek Sodetan Ciliwung Tak Lagi Mangkrak

Tujuan pembangunan sodetan Ciliwung merupakan bagian dari rencana sistem pengendalian banjir di Jakarta.

Penjabat Gubernur DKI Heru Budi Hartono mengatakan, pembangunan sodetan yang menghubungkan Kali Ciliwung dengan Kanal Banjir Timur dapat mengurangi banjir di ibu kota hingga mencapai 10 persen.

"Insya Allah di akhir April bisa semua berfungsi dan tentunya mengurangi banjir di Jakarta. Persentasenya 10 persen," kata Heru di proyek pembangunan Sodetan Kali Ciliwung ke Kanal Banjir Timur, Jakarta, Selasa (24/1/2023), dikutip dari Antara.

Saat melakukan peninjauan proyek pembangunan sodetan Sungai Ciliwung ke Kanal Banjir Timur, Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa proyek itu merupakan bagian dari rencana induk sistem pengendalian banjir (flood control) Ibu Kota Jakarta dari hulu hingga hilir.

Sebelumnya, bagian hulu telah diselesaikan pembangunan dua bendungan kering (dry dam) di Kabupaten Bogor, yakni Bendungan Ciawi dengan kapasitas tampung 6,05 juta meter kubik dan Bendungan Sukamahi berkapasitas tampung 1,7 juta meter kubik.

Baca juga: Setelah Mangkrak 6 Tahun, Heru Budi Pastikan Sodetan Ciliwung-KBT Berfungsi Akhir April

"Di atas sudah selesai dua bendungan, sekarang di bawah juga harus ditangani yang sebentar lagi selesai. Kita harapkan Insya Allah April 2023 Sodetan Ciliwung selesai dan akan dapat mengurangi banyak sekali lahan banjir yang ada di Jakarta," kata Jokowi, Selasa.

Menurut Jokowi, sodetan Ciliwung apabila dibuka dalam kondisi siaga satu dapat mengurangi debit banjir Sungai Ciliwung sebesar 33 meter kubik per detik, sementara pada siaga satu dapat mengurangi 63 meter kubik per detik.

Itu artinya, sodetan ini akan mengurangi debit banjir Sungai Ciliwung dengan mengalirkan air ke Kanal Banjir Timur ketika Sungai Ciliwung sudah tidak lagi mampu menampung debit air.

Dengan begitu, beban air di Sungai Ciliwung akan terbagi rata ke Kanal Banjir Timur sehingga mengurangi debit banjir.

Baca juga: Kalau Konsisten dari Dulu Pasti Berkurang, Ini 6 Tahun Normalisasi-Sodetan Enggak Diapa-apain

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menjelaskan fungsi dari sodetan Ciliwung.

"Antara Bogor dengan Jakarta ini ada kawasan tengah, yakni Depok yang juga bisa hujan. Untuk itu, Sodetan Ciliwung ini untuk mengurangi banjir dari hujan di Depok, termasuk di Jakarta. Kemarin banjir, saya monitor Bendungan Ciawi-Sukamahi kosong, artinya air dari tengah," kata Basuki.

Proyek pembangunan sodetan Ciliwung

Dilansir dari laman Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), pu.go.id, proyek sodetan Ciliwung mulai dikerjakan pada 2013. Pada 2015, pembangunan sodetan Sungai Ciliwung telah tuntas sepanjang 650 meter.

Baca juga: Jokowi Yakin Banjir Jakarta Bakal Berkurang jika Sodetan Ciliwung Rampung

Proyek tersebut kemudian dilanjutkan pada 2015-2017 dengan pembangunan permanen outlet dan penguatan tebing Kali Cipinang.

Pekerjaan inlet sodetan dari Sungai Ciliwung berada di Kelurahan Bidara Cina menuju arriving shaft di Jalan Otista III, dan sampai ke outlet sodetan di Kanal Banjir Timur atau Kali Cipinang, Kelurahan Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, Jakarta Timur.

Setelah sempat terhenti, Kementerian PUPR melanjutkan pekerjaan sodetan Sungai Ciliwung ke Kanal Banjir Timur pada tahun 2021 sepanjang 580 meter, meliputi pembangunan ganda sodetan, bangunan permanen inlet, dan outlet sodetan, serta normalisasi Sungai Ciliwung dan Sungai Cipinang.

Baca juga: Anggaran Sodetan Ciliwung-KBT Rp 1,2 Triliun, Menteri PUPR: Mahal, tetapi Bermanfaat

Secara keseluruhan anggaran yang digunakan untuk pembangunan Sodetan Ciliwung menelan biaya sekitar Rp 1,2 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Megapolitan
Diduga Korban Pembunuhan, Wanita di Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Diduga Korban Pembunuhan, Wanita di Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Polisi Hentikan Kasus Aiman Witjaksono | Pengakuan Sopir Truk yang Tabrakan di GT Halim Utama

[POPULER JABODETABEK] Polisi Hentikan Kasus Aiman Witjaksono | Pengakuan Sopir Truk yang Tabrakan di GT Halim Utama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com