Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BERITA FOTO: Sisi Lain Jakarta, Melihat Potret Kehidupan di Kampung Apung, Muara Baru...

Kompas.com - 28/01/2023, 15:13 WIB
Zintan Prihatini,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kampung apung berdiri di sisi Teluk Jakarta, tepatnya di Kampung Pojok, Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara. Puluhan rumah di sana dibangun menggunakan bambu dan papan seadanya. 

Area depan kampung apung di Muara Baru, Jakarta Utara, Jumat (27/1/2023). Untuk mencapai kawasan permukiman, warga perlu menaiki tangga yang dibangun di bawah tanggul dan melewati jalan sempit. KOMPAS.COM/ZINTAN PRIHATINI Area depan kampung apung di Muara Baru, Jakarta Utara, Jumat (27/1/2023). Untuk mencapai kawasan permukiman, warga perlu menaiki tangga yang dibangun di bawah tanggul dan melewati jalan sempit.

Kompas.com mendatangi kampung ini pada Jumat (27/1/2023) sore. Semilir angin dan aroma amis lautan menemani perjalanan Kompas.com menyusuri kampung apung Muara Baru. Memasuki area depan terlihat rumah-rumah panggung yang mulai lapuk.

 

Jalan di kampung apung Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara hanya bisa dilalui satu orang saja. Mereka harus bergantian menggunakan jalan setapak itu jija berpapasan dengan warga lainnya, Jumat (27/1/2023). KOMPAS.COM/ZINTAN PRIHATINI Jalan di kampung apung Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara hanya bisa dilalui satu orang saja. Mereka harus bergantian menggunakan jalan setapak itu jija berpapasan dengan warga lainnya, Jumat (27/1/2023).

Jalan menuju Kampung Pojok cukup sulit dilewati lantaran hanya bisa dilintasi satu orang saja. Warga perlu bergantian untuk menggunakan jalan setapak ini. 

Sejumlah rumah panggung di Kampung Pojok, Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara sudah hancur karena terjangan ombak, Jumat (27/1/2023). Hunian warga di kampung apung ini hanya dibangun menggunakan bambu dan tripleks seadanya. KOMPAS.COM/ZINTAN PRIHATINI Sejumlah rumah panggung di Kampung Pojok, Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara sudah hancur karena terjangan ombak, Jumat (27/1/2023). Hunian warga di kampung apung ini hanya dibangun menggunakan bambu dan tripleks seadanya.

Beberapa di antara rumah-rumah semipermanen itu sudah rusak dan ditinggalkan pemiliknya. Sisa-sisa bambu, papan, hingga seng menjadi saksi bisu hancurnga hunian warga yang berada di atas air laut itu.

Kampung apung di Penjaringan, Jakarta Utara pada Jumat (27/1/2023). Di kampung ini, warga membangun huniannya menggunakan bambu di pinggir Teluk Jakarta. KOMPAS.COM/ZINTAN PRIHATINI Kampung apung di Penjaringan, Jakarta Utara pada Jumat (27/1/2023). Di kampung ini, warga membangun huniannya menggunakan bambu di pinggir Teluk Jakarta.

Berdasarkan pantauan di lokasi, terlihat tumpukan sampah mengapung di permukaan air, tepat di bawah rumah warga. Sampah plastik, botol kemasan, kayu-kayu hingga sampah organik terlihat memenuhi permukaan air.

Warga kampung apung Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara melintasi jalan yang berada di ujung kampung tersebut, Jumat (27/1/2023). Jalanan yang dibangun di antara rumah warga hanya berasal dsri bambubdan tripleks saja. KOMPAS.COM/ZINTAN PRIHATINI Warga kampung apung Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara melintasi jalan yang berada di ujung kampung tersebut, Jumat (27/1/2023). Jalanan yang dibangun di antara rumah warga hanya berasal dsri bambubdan tripleks saja.

Melihat lebih dalam lagi, Kampung Pojok hanya dibangun dengan bambu seadanya. Bahkan, jalan yang digunakan warga untuk keluar-masuk huniannya terbuat dari bambu-bambu dan tripleks yang sudah rapuh.

Kampung apung yang juga disebut Kampung Pojok di Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara mengalami krisis air bersih. Pada Jumat (27/1/2023) tampak jeriken maupun drum plastik berjejer di depan rumah warga untuk menampung air dari tangki mobil.  KOMPAS.COM/ZINTAN PRIHATINI Kampung apung yang juga disebut Kampung Pojok di Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara mengalami krisis air bersih. Pada Jumat (27/1/2023) tampak jeriken maupun drum plastik berjejer di depan rumah warga untuk menampung air dari tangki mobil.

Bukan hanya sampah dan bau busuk saja, warga Kampung Pojok juga harus bergulat dengan krisis air bersih. Para warga harus membeli air dari tangki yang tersedia tak jauh dari rumahnya.

Mereka juga terpaksa mengantre untuk mendapatkan giliran menyalur air dari selang, dengan tetangga agar bisa mengisi drum-drum air.

"Saya aja biasanya dapet dua hari sekali. Satu drum itu seharga Rp 20.000. Karena gantian sama tetangga, jadi harus nunggu giliran dapat air," ujar warga bernama Fauzi.

Musala Nurul Huda berdiri di atas bambu yang ditancapkan di pinggir Teluk Jakarta. Tempat ibadah ini digunakan warga kampung apung yang berlokasi di Kampung Pojok, Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara. KOMPAS.COM/ZINTAN PRIHATINI Musala Nurul Huda berdiri di atas bambu yang ditancapkan di pinggir Teluk Jakarta. Tempat ibadah ini digunakan warga kampung apung yang berlokasi di Kampung Pojok, Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara.

Di kawasan padat penduduk itu juga berdiri rumah ibadah yang biasanya digunakan oleh warga setempat.

Para warga di kampung apung di Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara berkumpul pada Jumat (27/1/2023). Setiap hari, mereka berkumpul di salah satu rumah tetangga yang hanya berjarak beberapa meter dari rumahnya. KOMPAS.COM/ZINTAN PRIHATINI Para warga di kampung apung di Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara berkumpul pada Jumat (27/1/2023). Setiap hari, mereka berkumpul di salah satu rumah tetangga yang hanya berjarak beberapa meter dari rumahnya.

Para warga kampung apung juga biasanya berkumpul di salah satu rumah tetangganya untuk melepas penat.

Selain air bersih, mereka mengeluhkan lingkungan yang kumuh karena banyak sampah kiriman yang mengapung di area bawah rumah. 

Di kampung apung yang berlokasi di Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara anak-anak bermain di untuk menghabiskan waktu pada Jumat (27/1/2023) sore. Mereka bermain di area bekas panti asuhan yang terendam air.  KOMPAS.COM/ZINTAN PRIHATINI Di kampung apung yang berlokasi di Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara anak-anak bermain di untuk menghabiskan waktu pada Jumat (27/1/2023) sore. Mereka bermain di area bekas panti asuhan yang terendam air.

Terlihat juga salah satu bangunan bekas panti asuhan yang rusak dan digenangi air dari Teluk Jakarta di Kampung Pojok. Area ini kerap dijadikan tempat bermain bagi anak-anak. 

Seorang warga melewati jembatan bambu untuk menyebrang dari Kampung Pojok, Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (27/1/2023). Kampung ini berada di sisi Teluk Jakarta, yang dibangun dengan fondasi bambu serta papan seadanya. KOMPAS.COM/ZINTAN PRIHATINI Seorang warga melewati jembatan bambu untuk menyebrang dari Kampung Pojok, Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (27/1/2023). Kampung ini berada di sisi Teluk Jakarta, yang dibangun dengan fondasi bambu serta papan seadanya.

Warga yang ingin menuju ke seberang Kampung Pojok mau tak mau harus melewati jembatan reyot yang sewaktu-waktu bisa roboh kapan saja. Mereka beralasan, terlalu jauh jarak yang ditempuh bila melewati jalan raya.  

Rumah apung yang berada di pinggir Teluk Jakarta dihuni ratusan warga. Beberapa warga terlihat memancing ikan dari teras rumahnya, Jumat (27/1/2023). KOMPAS.COM/ZINTAN PRIHATINI Rumah apung yang berada di pinggir Teluk Jakarta dihuni ratusan warga. Beberapa warga terlihat memancing ikan dari teras rumahnya, Jumat (27/1/2023).

Menanfaatkan rumahnya yang berada tepat di pinggir Teluk Jakarta, warga setempat juga kerap memancing ikan dengan peralatan yang ada. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com