Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dijaga 24 Jam, Kawasan Kota Tua Steril dari PKL Malam Minggu Ini

Kompas.com - 28/01/2023, 22:01 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kawasan Kota Tua Jakarta terlihat steril dari pedagang kaki lima (PKL) pada hari ini, Sabtu (28/1/2023).

Tak ada satu pun PKL yang terlihat di sisi utara Kota Tua atau tepatnya di kawasan air mancur.

Berjalan ke arah Museum Bank Indonesia, di sana juga tidak terlihat satu pun PKL pada Sabtu malam.

Berjalan sekitar ratusan meter lagi di dekat Halte Transjakarta Museum Fatahillah, PKL juga terpantau tidak ada.

Kepala Satpol PP Jakarta Barat Agus Irwanto mengatakan, pihaknya makin berfokus untuk melakukan sterilisasi PKL di area yang menganggu ketertiban umum dan pejalan kaki di kawasan tersebut.

Baca juga: Masih Bandel Berjualan di Kota Tua, Puluhan Gerobak PKL Disita Satpol PP

"Kita sudah diinstruksikan melakukan sterilisasi bukan tahun ini saja, 2022 juga. Saat ini lebih fokus lagi dan sudah melakukan evaluasi untuk antisipasi trantibum termasuk PKL yang tidak berdagang pada tempat yang sudah disediakan," ujar Agus saat ditemui di kawasan Kota Tua, Sabtu.

Menurut dia, Satpol PP tidak anti terhadap PKL. Hanya saja mereka ingin agar keberadaan PKL dapat lebih tertib dan teratur di tempat yang sudah disediakan.

"Satpol PP tidak anti PKL, tapi kami ingin mengatur agar lebih rapi lagi. Kami sudah sediakan ada di lokbin (lokasi binaan), BNI, Kantor Pos, dan Kementerian," jelas Agus.

Total terdapat sekitar 600 kios yang tersedia untuk relokasi para PKL. Satpol PP berharap, para pedagang yang ada nantinya mau untuk mengisi tempat yang sudah disediakan tersebut.

Selain itu, Jalan Cengkeh juga dijadikan tempat relokasi yang menghubungkan Jalan Kunir dengan jalan lokasi binaan UMKM.

Baca juga: Rupa-rupa Cerita Pemburu Diskon Holland Bakery, Datang sejak Subuh demi Stok Kue Lebaran

Setiap harinya, tim dari Satpol PP Jakbar melakukan penjagaan selama 24 jam di kawasan kota tua.

Adapun sistem penjagaan yang diterapkan yaitu sebanyak tiga sif dengan waktu berjaga masing-masing selama 8 jam dengan pengerahan anggota yang berbeda-beda.

"Efektifnya sejak dua minggu yang lalu (steril). Setelah tahun baru kita melakukan penindakan namanya, karena di tahun 2022 kita sosialisasi terkait sanksi aturan yang tidak taat kita lakukan penindakan," jelas Agus.

Sebelumnya diberitakan, puluhan gerobak dan peralatan berjualan pedagang kaki lima (PKL) di Kawasan Kota Tua disita Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Barat sepanjang Januari 2023.

Baca juga: Kapolda Metro: Sejak Ada Street Race, Jumlah Balap Liar Berkurang

Agus Irwanto mengatakan, penyitaan dilakukan lantaran PKL kerap berdagang di lokasi terlarang, seperti sepanjang trotoar kawasan Kota Tua.

"Dari awal Januari hingga sekarang total ada 70 (gerobak) yang kami sita. Itu terdiri dari gerobak dan lain sebagainya," kata Agus Irwanto, dilansir dari TribunJakarta.com, Kamis (26/1/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com