JAKARTA, KOMPAS.com - Renaldy Bosito (48) merasa kecewa terhadap pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang tidak bisa memberikan solusi atas penggunaan identitasnya oleh sebuah perusahaan startup besar di bidang jasa keuangan.
Nomor induk kependudukan (NIK) dan data diri Renaldy digunakan oleh oknum tak bertanggung jawab di perusahaan startup itu untuk biaya tagihan telepon.
Hal itu membuat Renaldy ditagih biaya langganan telepon oleh sebuah operator.
Renaldy baru mengetahui penyalahgunaan identitas palsunya itu pada akhir 2021. Ia telah membuat laporan polisi (LP) dengan nomor LP/B?29/1/2022/SPKT/Polda Metro Jaya dan melaporkan hal ini juga ke OJK untuk meminta bantuan.
Baca juga: Sudah 4 Tahun, Renaldy Masih Berjuang Lepaskan Kasus Pemalsuan NIK dan Data Dirinya
Namun, bukannya mendapatkan bantuan dari OJK, justru Renaldy disebut mesti bertanggung jawab sendiri atas kebocoran NIK dan data dirinya itu.
“Saya lapor ke OJK terkait perusahaan keuangan (yang memakai NIK dan identitas Renaldy untuk penagihan biaya telepon), mereka (OJK) bilang itu tanggung jawab saya,” tutur Renaldy.
“Padahal saya sudah info (ke OJK), mereka (perusahaan keuangan) dapat data palsu yang kemungkinan cara mendapatkannya tidak benar,” imbuh dia.
Renaldy mengatakan, ia melaporkan kasus itu ke pihak OJK agar membantu memanggil perusahaan keuangan tersebut untuk menyelesaikan penggunaan data pribadinya itu.
Pasalnya, dia sendiri sudah berupaya untuk berkomunikasi dengan pihak berwenang di perusahaan terkait.
Akan tetapi, belum ada respons dari pihak perusahaan itu untuk menjelaskan kenapa data diri Renaldy dipakai dalam penagihan biaya telepon perusahaan, padahal itu bukanlah perusahaan miliknya dan Renaldy juga tidak bekerja di sana.
Baca juga: Kebingungan Renaldy Usai Data Dirinya Dipakai Perusahaan Start-up untuk Tagihan Telepon
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.