Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta-fakta Pria Diduga Kader PDI-P Ditemukan Tewas di Selokan

Kompas.com - 30/01/2023, 18:28 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Sesosok mayat pria ditemukan tergeletak di dalam selokan di kawasan Petukangan, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Senin (30/1/2023) pagi.

Foto soal penemuan jasad pria itu beredar di media sosial, salah satunya akun Instagram @kabarbintaro.

Dalam foto itu, tampak mayat pria itu tergeletak di dalam selokan dalam keadaan telanjang dada atau tak mengenakan baju.

Dalam keterangan foto yang diunggah di akun Instagram tersebut dituliskan bahwa pria itu ditemukan tewas di selokan depan Gereja Gideon Kodam, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Belakangan diketahui bahwa pria tersebut, M (33), diduga merupakan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).

Berikut sejumlah fakta yang berhasil dirangkum Kompas.com terkait penemuan jasad tersebut:

Baca juga: Pria Tewas di Selokan Pesanggrahan, Polisi: Masih Didalami Ada Barang Hilang atau Tidak

Ditemukan oleh PPSU

Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Ade Ary mengatakan korban pertama kali ditemukan oleh petugas penanganan sarana dan prasarana umum (PPSU) Kecamatan Pesanggrahan.

"Saat itu saksi menemukan ada satu unit motor sudah terparkir di pinggir jalan pada pukul 04.15 WIB. Saksi saat itu hendak absen di kantor kecamatan untuk bekerja," ujar Ade pada Senin.

Setelahnya, petugas PPSU itu bekerja menyapu Jalan Pesanggrahan. Saksi saat itu melihat motor Honda Vario yang masih terparkir di lokasi yang sama.

"Kendaraan tersebut masih ada di lokasi tidak bergeser. Dan menemukan mayat dalam kondisi telungkup di dalam saluran air. Penemu mayat tersebut langsung menghubungi pihak kepolisian," ucap Ade.

Baca juga: Ada KTA PDI-P dalam Dompet Pria yang Ditemukan Tewas di Selokan Pesanggrahan

Barang berharga korban ditemukan di lokasi

Saat diperiksa polisi, ditemukan sejumlah barang berharga milik korban di lokasi.

Barang berharga tersebut berupa sepeda motor Honda Vario, dompet berisi identitas korban, dan satu ponsel.

Polisi saat ini masih menyelidiki penyebab kematian korban.

"Dugaan penyebab korban meninggal dunia masih dalam proses penyelidikan. Kami sudah melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara) dan korban dibawa ke Rumah Sakit Fatmawati," ucap Ade.

Diduga kader PDI-P

Di dalam dompet korban ditemukan kartu tanda penduduk (KTP) serta kartu tanda anggota PDIP.

Kapolsek Pesanggrahan Kompol Nazirwan mengatakan, sampai saat ini penyidik masih mendalami prihal KTA PDIP tersebut.

Baca juga: Pria yang Ditemukan Tewas di Selokan Pesanggrahan Diduga Kader PDI-P

“Masih dilidik dulu ya. Nanti saya pastikan, saya cek dulu," kata Nazirwan saat dikonfirmasi, Senin.

Nazirwan mengatakan bahwa penyidik belum memberikan keterangan detail mengenai KTA PDIP atas nama korban.

Namun, Nazirwan memastikan bahwa di dalam dompet yang sama juga terdapat identitas berupa KTP.

"Kalau untuk itu laporan tidak sampai merinci. Kita hanya melaporkan identitas saja. Saya tidak begitu perhatikan kalau ada kartu (KTA PDIP) ini. Tapi kalau identitas, ada," ucap Nazirwan.

(Penulis : Muhammad Isa Bustomi/ Editor : Ihsanuddin, Jessi Carina, Irfan Maullana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com