Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Renaldy Korban Pencurian Identitas Pesimistis UU Perlindungan Data Berpihak kepadanya

Kompas.com - 31/01/2023, 09:42 WIB
Ellyvon Pranita,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Renaldy Bosito (48) berharap besar ada perlindungan dan bantuan terhadap dirinya sebagai korban pencurian data nomor induk kependudukan (NIK) dan identitas oleh oknum tak bertanggung jawab.

Sudah empat tahun lamanya, Renaldy masih berjuang untuk melepaskan diri dari jeratan atas berbagai persoalan yang menyeret NIK dan data dirinya.

“Berharap UU Perlindungan Data Pribadi akan memihak korban, tapi saat ini sih pesimistis,” ujar Renaldy kepada Kompas.com, Senin (30/1/2023).

Baca juga: Sudah Setahun Lapor ke Polisi, Renaldy Sebut Tak Ada Kemajuan dalam Kasus Pemalsuan Identitasnya

Menurut Renaldy, ada banyak kesempatan untuk memperbaiki sistem terkait perlindungan data pribadi masyarakat di Tanah Air.

“Mudah-mudahan ada keinginan dari pemerintah (untuk memperbaiki sistem). UU tanpa sistem dan kemauan pelaksanaan ya tidak akan ada guna,” kata Renaldy.

“Banyak yang mengalami kejadian seperti saya ini, tapi mereka pada takut melaporkan, takut ini-itu, dan akhirnya pasrah,” tambah dia.

Pada 2018, pemalsu identitas menggunakan nama Renaldy untuk melancarkan proses kredit mobil merek CRV, Yaris, hingga Fortuner.

Baca juga: Data Diri Dipalsukan, Nama Renaldy Bosito Terjerat Kredit Mobil hingga Tagihan Telepon Prabayar

Setelah pelaku ditangkap oleh pihak kepolisian pada Maret 2018, ternyata masih ada orang lain yang memalsukan identitas Renaldy.

Oknum tak bertanggung jawab menggunakan identitas dan NIK Renaldy untuk mengajukan aplikasi pinjaman di dua perusahaan keuangan digital atau bank digital.

Renaldy menyebutkan bahwa dirinya telah membuat laporan polisi (LP) pada awal 2022, dengan nomor LP/B/29/1/2022/SPKT/Polda Metro Jaya. Namun, belum ada kabar lanjutan terkait persoalan itu hingga hari ini.

“Sudah membuat LP di Polda Metro Jaya, tapi belum ada progres berarti,” ujarnya.

Data-data yang dipalsukan adalah Kartu Tanda Penduduk (KTP), wajah, bahkan suara Renaldy.

Identitas diri Renaldy juga diketahui telah digunakan untuk membuka rekening di bank digital lainnya pada Juni 2022.

Baca juga: Lapor Identitasnya Dipakai Perusahaan Keuangan, Renaldy Kecewa OJK Sebut Itu Tanggung Jawab Sendiri

Kasus terbaru, identitas palsu Renaldy digunakan oleh oknum tak bertanggung jawab di perusahaan startup bidang jasa keuangan untuk biaya tagihan telepon.

Hal itu membuat Renaldy ditagih biaya langganan telepon oleh sebuah operator sebesar Rp 50.000-an per bulan. Renaldy pun tidak diperbolehkan menggunakan operator tersebut sampai ia membayar tagihan telepon perusahaan itu.

Pikiran pesimistis dari Renaldy itu juga bertambah usai dirinya melaporkan kasus penyalahgunaan identitasnya oleh perusahaan keuangan itu kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Baca juga: Sudah 4 Tahun, Renaldy Masih Berjuang Lepaskan Kasus Pemalsuan NIK dan Data Dirinya

Saat melapor dan meminta bantuan, justru Renaldy disebut mesti bertanggung jawab sendiri atas kebocoran atau pemalsuan data dirinya yang dilakukan oleh orang lain itu.

Tanggung jawab pribadi itu disebut juga berlaku sekalipun perusahaan keuangan yang mencatut namanya dengan cara yang tidak benar.

Selain itu, ia juga pesimistis dengan perlindungan kepada korban karena kasus yang telah dia laporkan pada awal 2022 tentang pemakaian namanya untuk pinjaman di bank ditigal masih belum selesai sampai sekarang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com